Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tentara Ukraina Bersembunyi di Antara Wanita dan Anak-anak Saat Rusia Akan Membombardir Mariupol

Tentara Rusia tidak akan segan-segan membombardir kota itu jika tentara Ukraina di kota itu tidak menyerahkan diri dalam waktu beberapa hari. 

Penulis: M Iqbal | Editor: Guruh Budi Wibowo
Sergei SUPINSKY / AFP
Kota-kota di Ukraina hancur akibat perang dengan Rusia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tentara Rusia berhasil mengepung kota Mariupol, Ukraina. Militer Putin juga telah mengultimatum para pasukan Ukraina untuk menyerah.

Tentara Rusia tidak akan segan-segan membombardir kota itu jika tentara Ukraina di kota itu tidak menyerahkan diri dalam waktu beberapa hari. 

Kini, pasukan Ukraina hanya memiliki waktu beberapa jam lagi sebelum Rusia membumihanguskan Mariupol. 

Mirisnya, pasukan Ukraina malah bersembunyi di antara warga sipil yang terdiri dari wanita dan anak-anak.

Seolah mereka menjadikan warga sipil sebagai tameng dalam perang yang bakal membuat Rusia melakukan kejahatan perang jika melakukan serangan lebih gencar lagi.

Para pasukan Ukraina bersembunyi bersama warga sipil terungkap dalam pesan video dari seorang komandan angkatan laut Mariupol.

Dalam sebuah video yang dikirim ke BBC dan media lain, Mayor Serhiy Volyna mengatakan pasukannya tidak akan menyerah, tetapi dia memohon bantuan internasional untuk 500 tentara yang terluka dan ratusan wanita dan anak-anak yang katanya bersembunyi bersama mereka di sebuah pabrik baja di kota.

"Ini adalah pidato terakhir kami ke dunia. Ini mungkin yang terakhir bagi kami. Ada kemungkinan bahwa kami hanya memiliki beberapa hari atau jam tersisa," kata Mayor Volya.

"Kami meminta para pemimpin dunia untuk membantu kami," tambahnya.

"Kami mendesak mereka untuk mengatur ekstraksi untuk membawa kami ke negara ketiga."

Pabrik Besi dan Baja Azovstal pabrik besar seluas empat mil persegi telah menjadi benteng terakhir perlawanan Ukraina di Mariupol.

"Unit musuh melebihi kita puluhan kali, mereka menang di udara, artileri, pasukan darat, dan dalam mesin dan tank," kata Mayor Volyna, yang merupakan komandan resimen Azov, bagian dari penjaga nasional Ukraina. .

Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak pasukan Ukraina yang tersisa di pabrik itu tetapi dia mengatakan mereka memiliki "semangat juang yang baik".

Namun situasi bagi yang terluka "sangat buruk". "Mereka berada di ruang bawah tanah, mereka hanya membusuk di sana," katanya.

Mariupol telah menjadi tujuan strategis bagi Rusia sejak pasukannya menginvasi Ukraina pada Februari.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved