Berita Pelalawan
Satu Pekan Hampir 10 Ribu Orang, Permintaan Vaksin Booster di Pelalawan Meningkat Jelang Lebaran
Permintaan vaksin booster di Pelalawan tampak meningkat sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Penulis: johanes | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Pemerintah pusat menetapkan syarat mudik Lebaran tahun 2022 bagi masyarakat harus menjalani vaksinasi Covid-19 booster atau dosis ketiga. Jika hanya vaksin kedua, pemudik musti melampirkan surat antigen dengan hasil non reaktif.
Setelah ditetapkan jadi syarat untuk mudik, permintaan vaksin booster di Pelalawan tampak meningkat sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Masyarakat membutuhkan vaksin booster untuk disuntikan agar bisa mudik saat Lebaran.
Vaksin didapatkan di seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas (Puskesmas) maupun gerai vaksin milik Polres Pelalawan.
"Pelayanan vaksin kita tetap berjalan normal dan buka sesuai jam kerja selama Bulan Ramadhan. Agar masyarakat yang vaksin booster bisa dilayani," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (26/4/2022).
Berdasarkan data capaian vaksinasi milik Diskes Pelalawan, pada 19 April lalu serapan vaksin booster sekitar 28,45 persen atau sebanyak 81.288 orang.
Berselang hampir satu minggu, pada tanggal 25 April jumlah warga yang telah vaksin booster meningkat cukup signifikan menjadi 31,93 persen atau sekitar 91.224 orang.
Sebanyak 10 ribu warga Pelalawan yang disuntik vaksin dalam satu pekan terakhir.
Tepat beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Sedangkan vaksin dosis pertama mencapai 99,12 persen atau 283.171 dan dosis dua 75,30 persen atau 215.112.
Asril menjelaskan, syarat wajib vaksin booster itu sebenarnya sangat bagus salam menekan lonjakan kasus Covid-19 pasca Lebaran nanti.
Namun berdasarkan analisa dari Diskes Pelalawan, ada beberapa kendala yang dihadapi masyarakat saat hendak divaksin booster.
Yakni jarak waktu yang dipersyaratkan antara vaksin dosis dua dengan booster yang belum mencukupi.
Selanjutnya, ada kelurahan warga terkait stok vaksin yang ada gerai vaksinasi tidak sesuai dengan vaksin yang dibutuhkannya untuk dosis ketiga.
Ada juga masyarakat yang belum bisa divaksin booster akibat penyakit tertentu seperti hipertensi dan lainnya.
Sehingga membutuhkan waktu untuk menormalkan kondisi tubuh hingga bisa divaksin.
"Ada warga yang sudah vaksin booster, tetapi datanya belum muncul di aplikasi peduli lindungi serta data secar nasional. Bahkan sertifikatnya juga belum keluar," tukas Asril. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)