Perang Rusia vs Ukraina
Tak Peduli Ancaman Rusia, Jerman dan negara NATO Kembali Pasok Ukraina dengan Senjata Mematikan
Sama sekali tak peduli dengan ancaman Rusia, Jerman terus saja mamasok senjata ke Ukraihna. Terbaru mereka kirim Altileri terkuat dan mematikan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak peduli dengan kemarahan Rusia, Jerman dan beberapa negara NATO terus saja memperkuat persenjataan Ukraina.
Terbaru, Jerman akan mengirimkan setidaknya 12 altileri ke Ukraina. Tak main-main, altileri yang akan dipasok ke Ukraina tersebut merupakan senjata paling kuat.
Tentu saja ada maksud dan tujuan Jerman sengaja mengirimkan altileri tersebut ke Ukraina. Selain tentu saja ingin mengalahkan Rusia.
Baca juga: Amerika Memulai Perang Intelijen Kontra Rusia, Secara Terbuka Ajak Warga Rusia Jadi Informan
Jerman dengan lugas mengatakan sesegera mungkin mengirimkan altileri tersebut ke Ukraina.
Ya, Jerman akan mengirim tujuh sistem artileri howitzer ke Ukraina untuk membantu negara itu mempertahankan diri melawan Rusia, Kementerian Pertahanan Jerman mengkonfirmasi pada hari Jumat.
Dalam sebuah pernyataan di Twitter, kementerian tersebut mengatakan Jerman dan sekutu NATO-nya, Belanda, akan mengirimkan total 12 howitzer jarak jauh PzH 2000 ke negara itu.
“Persiapan sudah selesai untuk pelatihan di Jerman, dan itu akan dimulai minggu depan,” kata kementerian itu.
Howitzer Panzerhaubitz 2000 (PzH 2000) buatan Jerman dikenal sebagai salah satu sistem artileri paling kuat.
Pemerintah koalisi Kanselir Olaf Scholz telah lama mempertahankan kebijakan hati-hati dan mengesampingkan pasokan senjata ke Ukraina, tetapi membalikkan kebijakannya pada Februari, menyusul perang Rusia di Ukraina.
Baca juga: Rusia Tahu Kok Siapa Dalang Dibalik Serangan Jenderal Tinggi Mereka, AS, Inggris, NATO Takkan Nyaman
Baca juga: Dingin tapi Tegas, Rusia sebut Usaha AS dan Negara NATO Pasok Senjata ke Ukraina Takkan Berpengaruh
Pekan lalu, pemerintah semakin memperkuat pendiriannya dan mulai menyetujui pengiriman senjata berat ke Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah berulang kali meminta Jerman untuk memasok senjata yang lebih berat ke negaranya, termasuk tank, artileri, dan sistem pertahanan udara.
Setidaknya 3.280 warga sipil telah tewas dan 3.451 lainnya terluka di Ukraina sejak perang dengan Rusia dimulai pada 24 Februari, menurut perkiraan PBB. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 5,7 juta orang telah melarikan diri ke negara lain, dengan sekitar 7,7 juta orang mengungsi, menurut data dari badan pengungsi PBB.
Entah bagaimana nasib Ukraina ke depannya. Dengan pasokan senjata oleh negara NATO dan Amerika Serikat, mereka memang jadi kuat.
Namun, efeknya sangat luar biasa. Ukraina akan terus menghabiskan waktu-waktu negara mereka dnegan perang dan perang.
Selagi mereka terus angkat senjata, maka perang akan semakin panjang. Sedangkan negara pemasok senjata bagaimana tanggungjawabnya? (*)
(tribunpekanbaru.com)
