Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cegah Covid-19 Pakai Cara Tradisional, Masyarakat Korea Utara Minum Teh dan Berkumur Air Garam 

Masyarakat Korea Utara mencegah Covid-19 dengan cara tradisional, minum teh dan berkumur air garam.

Editor: Ariestia
KCNA VIA KNS/AFP
Foto yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 6 April 2021 menunjukkan karyawan Pabrik Air Mineral Daesongsan di Pyongyang mendisinfeksi fasilitas tersebut sebagai tindakan karantina terhadap infeksi virus corona baru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Masyarakat Korea Utara mencegah Covid-19 dengan cara tradisional, minum teh dan berkumur air garam.

Korea Utara telah melaporkan kasus pertama virus Corona (Covid-19) pada Kamis (12/5/2022) lalu.

Menindaklanjuti hal itu, pihak berwenang memobilisasi pasukan termasuk tentara dan kampanye informasi publik mengenai Covid-19.

Dalam sebuah wawancara di televisi pemerintah, Wakil Menteri Kesehatan Masyarakat Kim Hyong Hun mengatakan negara itu telah beralih dari karantina ke sistem perawatan untuk menangani ratusan ribu kasus dugaan "demam" yang dilaporkan setiap hari, Senin (17/5/2022).

Penyiar menunjukkan rekaman tim hazmat dan pekerja bermasker membuka jendela, membersihkan meja dan mesin lalu menyemprotkan disinfektan.

Untuk mengobati Covid-19 dan gejalanya, media pemerintah telah mendorong penderita menggunakan obat penghilang rasa sakit dan penurun demam seperti ibuprofen, amoksisilin dan antibiotik lainnya.

Obat-obat tersebut tidak melawan virus tetapi terkadang diresepkan untuk infeksi bakteri sekunder.

Sementara itu, untuk menekan angka penyebaran Covid-19, media juga merekomendasikan warga melakukan sejumlah metode pengobatan rumahan.

Di antaranya berkumur air garam, atau minum teh lonicera japonica atau teh daun willow tiga kali sehari.

"Perawatan tradisional adalah yang terbaik!" seorang wanita mengatakan kepada penyiar negara ketika suaminya menggambarkan bahwa anak-anak mereka berkumur dengan air garam setiap pagi dan malam.

Seorang warga lanjut usia di Pyongyang mengatakan dia telah terbantu oleh teh jahe dan ventilasi kamarnya.

"Saya pertama kali takut dengan Covid, tetapi setelah mengikuti saran dokter dan mendapatkan perawatan yang tepat, ternyata bukan masalah besar," katanya seperti dikutip Channel News Asia.

Adapun upaya pengobatan rumahan tersebut dilakukan karena negara itu belum melakukan kampanye vaksinasi Covid-19 yang dapat mengurangi penyebaran virus dan meringankan penyakit.

Kurangnya Pemahaman

Kantor berita negara, KCNA, melaporkan 392.920 lebih banyak kasus demam dan delapan kematian lagi pada hari Minggu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved