Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Bengkalis

Mobil Kerap Terpuruk, Jalan Rusak Gegara Kendaraan Kelebihan Tonase, Warga Bengkalis Geram

Warga mengeluhkan rusaknya sejumlah ruas jalan utama di Desa Kembung Luar, Kecamatan Bantan, Bengkalis, Riau

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Nurul Qomariah
ISTIMEWA
Mobil L 300 terpuruk saat melintas di jalan poros Desa Kembung luar akibat jalan rusak karena kendaraan berat sering hilir mudik melebihi kekuatan jalan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Sejumlah warga mengeluhkan rusaknya sejumlah ruas jalan utama di Desa Kembung Luar, Kecamatan Bantan, Bengkalis.

Kerusakan jalan tersebut diakibatkan banyaknya mobil bertonase berat yang lalu lalang mengangkut sawit dan pakan udang di desa tersebut.

Padahal, jalan tersebut sebenarnya tidak layak dilewati mobil colt diesel dengan muatan 12 ton.

Namun oleh sejumlah pemilik kebun sawit dan pemilik tambak udang hal tetap dilakukan.

“Kami tidak bermaksud menghalangi halangi investasi apapun yang masuk ke kampung kami, mereka yang membangun tambak udang silakan atau yang punya modal mau bangun kebun sawit juga silakan. Tapi tolong dimaklumi kondisi infrastruktur yang ada di kampung kami yang kuat hanya beberapa ton dipaksakan sampai 12 ton,” keluh Wahyudi warga Desa Kembung Luar kepada awak media, Kamis (19/5/2022).

Menurut dia, banyak juga warga kampung di sini yang bertanam sawit, dan sewaktu panen mereka hanya menggunakan mobil L 300 untuk mengangkut TBS sawit.

Tidak ada yang menggunakan angkutan berat seperti Colt Diesel dengan muatan 12 ton.

“Kalau sudah hancur jalan ini bukan mudah untuk memperbaiki, nunggu perbaikan atau perawatan dari pemerintah juga sangat lama. Masyarakat setempat juga yang harus turun tangan memperbaiki,” keluhnya.

Pihaknya berharap pengertian dari para pengusaha tambak udang dan pemilik kebun sawit untuk melangsir pakal udang atau hasil panen dengan mobil L 300.

Baru setelah sampai ke jalan rigid atau aspal bisa dipindah ke mobil Colt Diesel.

“Sebetulnya kemarin kami sempat menegur juga mobil berat yang mengangkut pakan udang,” ujarnya.

“ Setelah ditegur mereka sudah berhenti di pertigaan atau batas terakhir aspal untuk kemudian melangsir muatan dengan mobil kecil," lanjutnya.

Namun belakangan kendaraan berat ini kembali masuk ke jalan ini lagi.

Tidak mengindahkan teguran masyarakat sebelumnya, atau memang disuruh oleh pemilik tambang tetap masuk dengan menggunakan kendaraan tonase lebih 12 ton tersebut.

Menurut dia, warga masyarakat masih beritikad baik dan berharap agar pengusaha tambak udang dan pemilik kebun sawit memaklumi kondisi yang ada.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved