Pelaku Pencabulan 6 Santriwati Pondok Pesantren di OKU Dikenal Sebagai Kiai
Kelakuan oknum Kiai di OKU ini memperpanjang daftar kasus kekerasan seksual terhadap santriwati di Pondok Pesantren di Indonesia.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang oknum Kiai tega mencabuli enam santriwati yang masih di bawah umur. Keenam santriwati itu adalah muridnya yang menimba ilmu agama di Pondok Pesantrennya.
Oknum Kiai cabul itu berinisial R. Ia adalah ketua yayasan yang mengelola Pondok Pesantren di Desa Nusa Raya, Kecamatan Belitang III, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.
Kelakuan R ini memperpanjang daftar kasus kekerasan seksual terhadap santriwati di Indonesia.
Anehnya, meski anaknya telah dicabuli oleh Kiai R, namun orangtua korban memilih berdamai dengan pelakunya.
Tampaknya, mereka tak memikirkan trauma yang dialami oleh anak-anaknya.
Terlebih, informasi pencabulan santriwati di Pondok Pesantren itu telah membuat gempar warga Kecamatan Belitang III, Kabupaten OKU.
Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) OKU Timur, Rosyid mengungkapkan, ia sudah menerima laporan terkait adanya tindakan asusila yang diduga dilakukan oleh pimpinan Ponpes tersebut.
Selain itu dirinya juga mengirimkan tim khusus untuk melakukan pengecekan secara langsung mulai dari perangkat desa dan juga pengurus ponpes.
"Informasi yang kami dapat ada 6 santri yang mengaku sudah menjadi korban pelecehan," ucapnya, Jumat (20/5/2022).
Selanjutnya Rosyid menyayangkan adanya tindakan asusila yang dilakukan, terlebih lagi di lingkungan Ponpes.
Terlebih pelaku dikenal masyarakat sebagai kiyai.
"Yang kami terima juga bahwa dari pihak tersebut (pelaku dan korban) sudah dilakukan damai secara kekeluargaan," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pimpinan Pondok Pesantren di OKU Timur Diduga Berbuat Asusila kepada 6 Santri.
