Cuaca Ekstrem di Pekanbaru
Cerita Korban Baliho Tumbang di Pekanbaru Akibat Cuaca Ekstrem, Hepi: Rasa Dikejar Malaikat Maut
Korban baliho tumbang di Pekanbaru menceritakan perasaannya saat baliho tumbang akibat cuaca ekstrem.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Korban baliho tumbang di Pekanbaru menceritakan perasaannya saat baliho tumbang akibat cuaca ekstrem.
Hepi tidak henti mengucapkan kalimat syukur kepada Allah. Ia bersama keluarga selamat dari maut pada Minggu (22/5/2022) dinihari.
Namun warung miliknya rusak berat akibat ditimpa baliho ukuran besar saat hujan deras dan angin kencang melanda. Warung tersebut ambruk bersamaan dengan rubuhnya gapura di persimpangan Jalan Duyung.
Dirinya mengaku saat kejadian masih menggelar dagangannya berupa kuliner, Lontong Malam. Ia mengaku sangat bersyukur keluarganya dalam kondisi selamat.
"Alhamdulillah kami baik -baik saja. Kami nampak langsung tiang itu tumbang. Rasa rasa dikejar malaikat maut kita," paparnya di lokasi kejadian.
Baca juga: Pohon dan Baliho Tumbang, DPRD Pekanbaru: Pelajaran Bagi Pemerintah dan Masyarakat
Baca juga: Baliho Tumbang Diterjang Angin Kencang, Akses Simpang Jalan Duyung dan Tambusai Peaknbaru Tertutup
Baca juga: Cuaca Ekstrem, Pemilik Baliho yang Timpa Warung dan Gapura Jalan Duyung Pekanbaru Tanggung Jawab
Baca juga: BREAKING NEWS: BPBD Pekanbaru Minta Masyarakat Waspada Banyak Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem
Hepi menceritakan bahwa menjelang pukul 12 malam ia sudah melihat tiang baliho tersebut sudah mulai bergoyang. Kondisi itu terlihat saat hujan disertai angin kencang melanda kota.
"Kondisinya bergoyang setiap angin kencang, maka saya pesan ke anak-anak supaya menjauh dari tenda warung," ujarnya.
Mereka berteduh sementara dekat kanopi ruko yang posisinya di Jalan Tuanku Tambusai. Ia juga mengingatkan anak-anaknya agar lari bila melihat baliho tumbang.
Dirinya saat kejadian sempat memegangi erat tiang tenda agar tidak diterbangkan angin kencang. Akhirnya yang ia takutnkan terjadi bunyi dentuman keras terdengar saat baliho ukuran besar itu jatuh menghantam gapura.
Warungnya pun juga tertimpa ujung tiang baliho. Anak-anaknya pun berlari menyelamatkan diri begitu juga dirinya bersama istri.
Hepi sempat panik ketika satu anaknya tidak terlihat usai kejadian. Anaknya ternyata ada yang bersembunyi dalam gerobak untuk jualan.
"Ketika saya periksa ternyata dia berada di dekat gerobak, untung gerobaknya tidak hancur sehingga dia selamat," ulasnya.
Anak-anak Hepi mengaku masih terpukul dengan kejadian itu. Mereka sudah berada di rumah lantaran masih trauma dengan kejadian pada Minggu dinihari.
"Sebenarnya sudah lama tiang itu bergoyang saat angin kencang, apalagi tiangnya sudah berkarat begitu," jelasnya.
Pria 50 tahun ini masih enggan membahas kerugian materi yang dideritanya. Ia mengaku hanya memikirkan kondisi keluarganya yang masih trauma.
