Sanksi Uni Eropa ke Rusia Tak Berlaku 100 Persen, Uni Eropa Melemah?
Sanksi ekonomi yang dijatuhkan Uni Eropa ke Rusia ternyata tidak berlaku seratus persen.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sanksi ekonomi yang dijatuhkan Uni Eropa ke Rusia ternyata tidak berlaku seratus persen.
Negara-negara anggota UE telah setuju untuk melarang 90 % impor minyak Rusia pada akhir tahun ini sebagai bagian dari sanksi terbaru terkait Ukraina terhadap Moskow.
Embargo, yang telah diperdebatkan selama hampir sebulan, menargetkan minyak mentah Rusia yang dikirim melalui laut, sementara memungkinkan pengecualian sementara untuk bahan bakar pipa, untuk memenangkan dukungan dari Hungaria dan negara-negara terkurung daratan lainnya.
“Kesepakatan tercapai. Hongaria dibebaskan dari embargo minyak!” Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban memposting di Facebook.
Hongaria tidak sendirian dalam menyuarakan keberatan atas embargo minyak Rusia. Negara yang terkurung daratan memimpin sekelompok negara Uni Eropa, termasuk Slovakia, Republik Ceko, Bulgaria dan Kroasia, khawatir dengan dampak potensial pada ekonomi mereka.
Dilaporkan Rusia Today, Republik Ceko dilaporkan telah diberikan pembebasan 18 bulan dari larangan penjualan kembali produk minyak.
Sementara itu, Bulgaria telah dikeluarkan dari embargo hingga akhir 2024, menurut Perdana Menteri Kiril Petkov, yang mengatakan rincian lebih lanjut akan diungkapkan dalam beberapa hari. Dia menambahkan bahwa pengecualian akan memberi Sofia waktu untuk menyesuaikan kilangnya untuk memproses minyak dari sumber lain.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell telah mengklaim bahwa paket sanksi terbaru terhadap Rusia tidak hanya akan berdampak pada jumlah minyak mentah yang dijual negara yang terkena sanksi itu ke luar negeri, tetapi juga akan menurunkan harga yang dapat dimintanya.
( Tribunpekanbaru.com)
