Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Imigran Ukraina di AS Tikam Seorang Pria Karena Berbahasa Rusia, Ternyata Masih Sekampung

Seorang pria Ukraina menikam pria Ukraina lainnya tepat di wajah dan leher lantaran wajah korbannya mirip dengan orang Rusia.

Penulis: M Iqbal | Editor: Guruh Budi Wibowo
Tangkap Layar Youtube
Pria Ukraina ditangkao karena tikam pria Ukraina berbahasa Rusia 

Menurut jaksa, Sulyma menghadapkan Meleshkov dan dua temannya sekitar pukul 03:45, tepat sebelum waktu penutupan, karena mereka berbicara bahasa Rusia.

"Kamu terlihat seperti orang Rusia," katanya menurut jaksa, dan menuntut mereka membuktikan bahwa mereka sebenarnya orang Ukraina

Dia terus bersikeras bahwa mereka adalah orang Rusia, bahkan ketika mereka mengatakan sebaliknya.

“Kami beralih ke bahasa Ukraina untuk menenangkannya, tetapi itu membuatnya semakin gelisah dan dia mulai meminta kami untuk menerjemahkan kata-kata untuk membuktikan bahwa kami orang Ukraina,” kata Meleshkov kepada Post.

Meleshkov mengatakan kepada Post bahwa Sulyma meminta dia dan teman-temannya untuk mengucapkan nama sejenis roti Ukraina, “Palianytsia,” karena orang Rusia biasanya kesulitan mengatakannya dengan benar.

Menurut Meleshkov, penyerang mengatakan kepadanya: "Jika Anda salah, saya akan melakukannya dengan Anda."

Sulyma kemudian menghancurkan dua botol bir ke meja, berkata "Aku akan memotongmu," dan menggunakan ujung bergerigi untuk menusuk Meleshkov di sisi kiri lehernya dan sisi kanan wajahnya, kata jaksa.

Sulyma terus melontarkan hinaan ke Meleshkov dan memanggilnya orang Rusia setelah polisi tiba, kata jaksa.

Meleshkov, seorang sopir truk, mengatakan bahwa dia lahir dan besar di Ukraina Timur, di mana banyak orang berbicara bahasa Rusia, dan ibunya adalah orang Rusia

Dia pindah ke Brooklyn pada tahun 2015. Sulyma, seorang pekerja konstruksi, telah tinggal di Brooklyn selama lebih dari satu dekade.

"Terdakwa ini diduga berusaha membunuh seorang pria Ukraina yang tidak bersalah yang dia yakini sebagai orang Rusia dalam kemarahan yang penuh kebencian dan kekerasan," kata Jaksa Wilayah Brooklyn Gonzalez dalam sebuah pernyataan tertulis.

“Keragaman Brooklyn membuat wilayah kami begitu hidup, dan kekerasan yang dimotivasi oleh kebencian tidak akan pernah ditoleransi di sini,” tambah Gonzalez.(Tribunpekanbaru.com).
 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved