Rusia Kembali Bombardir Ibu Kota Ukraina, Kyiv Kembali Dihancurkan
Rusia kembali membombardir ibu kota negara Ukraina, Kyiv pada Minggu (5/6/2022) pagi. Serangan itu terjadi di Severodonetsk.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Guruh Budi Wibowo
lihat foto
TRIBUNPEKANBARU.COM - Rusia kembali membombardir ibu kota negara Ukraina, Kyiv pada Minggu (5/6/2022) pagi. Serangan itu terjadi di Severodonetsk.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, peperangan terjadi di jalan-jalan kota.
"Beberapa ledakan di distrik Darnytsky dan Dniprovsky di kota itu. Layanan padam," kata Walikota Vitali Klitschko di Telegram tak lama setelah peringatan serangan udara terdengar di Kyiv dan beberapa kota lainnya.
"Saat ini tidak ada korban tewas akibat serangan rudal terhadap infrastruktur. Satu terluka dirawat di rumah sakit."
Para pejabat Ukraina mengatakan infrastruktur kereta api menjadi sasaran dalam serangan pertama di Kyiv sejak 28 April ketika sebuah rudal Rusia membunuh seorang produser Radio Free Europe/Radio Liberty yang didanai AS.
Secara terpisah, setidaknya 11 warga sipil dilaporkan tewas di wilayah Luhansk di mana Severodonetsk berada, wilayah Donetsk di dekatnya dan di kota selatan Mykolaiv.
"Situasi di Severodonetsk, di mana pertempuran jalanan berlanjut, tetap sangat sulit," kata Zelensky dalam pidato hariannya Sabtu malam.
Kota-kota di daerah Donbas timur di jantung serangan Rusia berada di bawah "serangan udara, artileri, dan tembakan rudal yang konstan" tetapi pasukan Ukraina bertahan, katanya.
Severodonetsk adalah kota terbesar yang masih berada di tangan Ukraina di wilayah Donbas Luhansk, di mana pasukan Rusia secara bertahap maju dalam beberapa pekan terakhir setelah mundur atau diusir dari daerah lain, termasuk di sekitar ibu kota Kyiv.
NATO kerahkan puluhan kapal perang
Negara-negara anggota NATO bakal mengirim sekitar 40 kapal perang ke Laut Baltik pada Minggu (5/6/2022).
Puluhan kapal perang itu berkumpul di ibukota Swedia, Stockholm, Sabtu (4/6/2022) sebelum berlayar ke Laut Baltik.
Belasan negara terlibat dalam misi itu, Swedia dan Finlandia, calon anggota NATO pun ikur serta.
Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist mengatakan bahwa negaranya dan Finlandia juga akan bergabung dalam latihan tersebut.
Mengatakan bahwa apa yang terjadi di kawasan dapat didefinisikan sebagai perang dingin, ia mencatat bahwa ini adalah konflik antara negara-negara otoriter dan Eropa yang demokratis.
