Berita Nasional
Tinggalkan Jokowi dan Bergabung ke Prabowo, PDIP Kaitkan Manuver Budi Arie dengan Kasus Judol
Ferdinand menjelaskan, saat ini keadaan Jokowi semakin kritis karena ditinggal oleh banyak kawan.
Ringkasan Berita:
- Langkah Budi Arie ini memperlihatkan dirinya ingin mencari jalan aman untuk menghindar dari masalah tersebut.
 - Satu-satunya tempat Budi Arie bisa mendapat perlindungan hukum dan perlindungan politik yakni dengan bergabung ke Partai Gerindra.
 - Ferdinand menilai tidak ada untungnya Partai Gerindra menerima Budi Arie.
 
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketua Umum Projo, organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo, Budi Arie Setiadi, membuat langkah mengejutkan.
Saat membuka Kongres ke-3 Projo di Jakarta pada Minggu (2/11/2025).
Sosok yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia Jokowi itu kini mengambil arah politik baru dengan menyatakan dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto dan memilih bergabung dengan Partai Gerindra.
Padahal, selama dua masa pemerintahan Jokowi (2014–2024), Budi Arie dikenal lantang membela dan memperjuangkan agenda politik sang presiden.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengumumkan bahwa logo Projo yang menampilkan siluet wajah Jokowi akan diganti sebagai bagian dari langkah pembaruan organisasi.
Lantas benarkah Budi Arie bersama Projo mulai menarik dukungan dari Jokowi karena menganggap kekuatan benteng politiknya melemah setelah lengser?
Baca juga: Harta Kekayaan Budi Arie Tembus Rp 103 Miliar, Kini Terpilih Lagi Jadi Ketum Projo
Baca juga: Rentetan Upaya Licik Bripda Waldi Samarkan Aksinya Habisi Dosen EY di Jambi, Penyidik Jadi Kesulitan
PDIP Nilai Budi Arie Cari Aman
Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean menilai, manuver Budi Arie dari Jokowi ke Prabowo adalah bentuk kekhawatirannya soal kasus judi online (judol).
Langkah Budi Arie ini memperlihatkan dirinya ingin mencari jalan aman untuk menghindar dari masalah tersebut.
"Rencana beralihnya Saudara Budi Ari Projo ke Gerindra kita memaknainya dalam dua hal. Yang pertama bahwa Projo dalam hal ini pribadinya Budi Arie ingin mencari perlindungan secara politik dan secara hukum, karena biar bagaimanapun saat ini Budi Arie statusnya di kepolisian terkait dengan judi online masih panas-panas seperti panas-panas kopi di pagi hari."
"Karena satu langkah saja (keliru), Budi Arie pasti tersangka, karena di pengadilan kita sudah mendengar bagaimana dakwaan Jaksa juga menyebut nama Budi Arie berkali-kali dan para saksi juga menyebut namanya. Maka saya punya keyakinan kalau sampai Budi Arie tidak mendapat perlindungan politik dan perlindungan hukum, dia akan dijadikan tersangka," ungkap Ferdinand dikutip dalam tayangan Kompas Tv, Minggu (2/11/2025)
Hal lain yang disoroti Ferdinand, Budi Arie ingin bisa terus eksis di dunia perpolitikan.
Ferdinand menjelaskan, saat ini keadaan Jokowi semakin kritis karena ditinggal oleh banyak kawan.
"Kita menyaksikan bagaimana teman-temannya Jokowi yang dulu bersama-sama dengan dia sekarang pergi meninggalkan Jokowi."
"Sebentar lagi Jokowi akan sendirian, ada yang pergi karena kepentingan politik, ada juga yang pergi karena bermasalah secara hukum, seperti (Immanuel Ebenezer) alias Noel dan Silvester Matutina mereka loyalisnya Jokowi sekarang kan hilang karena perkara hukum, karena pidana yang mereka lakukan," lanjut Ferdinand.
| Harta Kekayaan Budi Arie Tembus Rp 103 Miliar, Kini Terpilih Lagi Jadi Ketum Projo | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Manuver Budi Arie dengan Projo: Kongres Tak Dihadiri Jokowi, Ganti Logo, dan Bergabung Gerindra | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Kini Dukung Prabowo dan Ganti Logo Projo, Budi Arie Bantah Buang Jokowi dari Projo | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Budi Arie Sebut Diminta Bergabung ke Gerindra oleh Presiden Prabowo | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Klaim Luhut Soal Kereta Cepat Whoosh: Sudah Tutup Biaya Operasional | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
			
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.