Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Diduga Tak Memperhatikan Saat Belajar, Guru Pukul Siswanya hingga Kacamata Patah, Dapat 16 Jahitan

Wajah siswa yang dipukul guru terluka parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit dan menerima 16 jahitan.

Editor: Sesri
tangkap layar youtube
Ilustrasi pemukulan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang siswa mengalami luka di bagian wajah hingga membutukan 16 jahitan setelah dipukul oleh gurunya.

Guru sebuah sekolah di China itu diduga meninju siswanya diduga karena sang murid tidak memperhatikannya saat mengajar.

Guru di Sekolah Menengah Yuanzhu di Yulin, Provinsi Shaanxi di barat laut China, juga meninju anak laki-laki itu pada bagian dadanya.

Dilansir dari SCMP, oknum guru tersebut langsung dipecat oleh kepala sekolah.

Serangan brutal tersebut mematahkan kacamata korban bermarga Geng (15).

Wajahnya pun terluka parah hingga harus dilarikan ke rumah sakit dan menerima 16 jahitan.

Setelah kekerasan terjadi, guru tersebut membawa Geng ke rumah sakit agar segera mendapat perawatan medis.

Tenaga medis melakukan jahitan sederhana kepada korban untuk luka yang ada di bawah kelopak matanya itu.

Menurut riwayat pesan kepada orang tua, guru tersebut memberi tahu bahwa ia membawa Geng ke rumah sakit.

Namun tidak menjelaskan soal tindakan medis terhadap pada luka.

Baca juga: Dukun Mati Usai Berhubungan Badan Sama Mama Muda, Mulanya Minta Terawang, Tapi Dikasih Jatah 3 Kali

Baca juga: Gambar yang Dibuat Siswi SD Ini Bikin Guru Syok, Terkuak Telah Berhubungan Intim sama Pria Tua

Setelah tahu putranya mendapatkan perawatan yang menurutnya asal-asalan, ibu Geng mengecam sang guru.

"Untuk kedua kalinya Anda telah menyebabkan anak itu cedera fisik dan mental yang parah, dan kami terluka di dalam," kata dia.

Khawatir dengan bekas luka, ayah Geng membawa putranya ke rumah sakit di Xian, ibu kota Shaanxi, untuk perawatan tambahan.

"Anak saya mengatakan wajahnya terlalu jelek untuk dilihat dan dia tidak ingin pergi ke sekolah lagi karena jahitannya membuatnya cemas," kata ayah Geng.

"Dia tidak bisa bersekolah sampai bekas lukanya sembuh."

Menurut sang ayah, pelaku yang merupakan guru fisika sebelumnya pernah memukuli siswa lain.

Namun kekerasan yang menimpa putranya adalah kejadian yang paling parah.

Guru tersebut meminta maaf kepada pihak keluarga, tetapi mereka tidak terima dan mengatakan akan membawanya ke meja hukum.

"Kasus ini telah diajukan ke departemen kepolisian setempat dan diserahkan kepada mereka," kata kepala sekolah usai memecat guru bermarga Li tersebut.

Insiden serupa terjadi pada Mei lalu di China.

Pada 10 Mei, seorang siswa kelas sembilan di Zhaotong, di Provinsi Yunnan di barat daya Tiongkok, dipukuli secara brutal oleh seorang guru karena tertidur di kelas.

Dua kekerasan guru terhadap siswa ini membuat warga China geram.

Banyak orang tua menyuarakan kekhawatirannya saat sang anak berada di sekolah.

"Ini adalah kejahatan kekerasan dan guru harus dihukum di bawah hukum," kata seorang pengguna di Weibo.

"Guru yang tidak bertanggung jawab dan buruk menanam benih yang sangat negatif atau kebencian di benak anak muda," imbuh yang lain.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved