Petang Ukraina vs Rusia
Ukraina Gempur Pemukiman Penduduk di Republik Rakyat Donetsk
Ukraina gempur pemukiman penduduk di Donetsk dan lokasi lain di Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ukraina gempur pemukiman penduduk di Donetsk dan lokasi lain di Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Republik Rakyat Donetsk (DPR) meminta tambahan pasukan sekutu untuk membantu memerangi pasukan Ukraina yang mulai kebablasan menyerang pemukiman.
Ketua DPR, Denis Pushilin mengungkapkan hal itu senin lalu dalam sebuah pidato video.
Langkah itu dilakukan di tengah laporan penembakan artileri berat oleh Kiev terhadap daerah pemukiman di Donetsk dan lokasi lain di seluruh republik.
“Musuh benar-benar telah melewati semua lini. Metode perang yang dilarang sedang digunakan. Daerah pemukiman dan distrik pusat kota Donetsk berada di bawah tembakan artileri, kota-kota lain di DPR juga di bawah tembakan, ” kata Pushilin seperti diberitakan Rusia Today.
Oleh karena itu, republik meminta Rusia untuk mengerahkan pasukan tambahan untuk membantu dalam konflik yang sedang berlangsung, kata pejabat itu. “Sebuah kesepahaman tercapai bahwa semua pasukan tambahan yang diperlukan dari pasukan sekutu, terutama dari Rusia, akan dikerahkan,” katanya.
Donetsk, serta lokasi lain di DPR, telah menjadi sasaran serangan roket dan artileri berat oleh militer Ukraina selama beberapa hari terakhir. Penembakan menjadi sangat kuat pada hari Senin, dengan lusinan insiden dicatat oleh otoritas lokal di seluruh kota.
Rusia menyerang negara tetangga pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk. Protokol yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.
( Tribunpekanbaru.com )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/artileri-ukraina-bersiap-untuk-menembakkan-peluncur-roket-ganda-bm-21.jpg)