Pemuda Ini Bungkum Pembullynya, Dulu Dijuluki si Tulang Lunak, Kini Sukses Jadi Taruna Berprestasi
Pemuda ini berhasil membungkum orang yang menghinanya dimasa dulu, sering dijuluki si tulang lunak, kini pria ini jadi Taruna berprestasi
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebaiknya jangan pernah menganggap remeh seseorang.
Karena nasib dia tidak ada yang tau di waktu depan.
Apalagi menghina orang lain, sebaiknya jangan. Sebab bisa-bisa orang yang kamu hina suatu saat akan membungkam mulut mu.
Seperti pria ini, berhasil membungkam orang-orang yang dulu membully dan menghinanya.
Ini membuktikan kalau nasib seseorang ke depannya tidak bisa dinilai dari kebiasaannya sehari-hari.
Perjalanan hidup seorang laki-laki bernama Dodi Sukaton, asal Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, ini jadi sorotan.
Ketika duduk di bangku SMA, dirinya dulu sering menerima cacian hingga perundungan akan penampilannya.
Ia mengenang, dulu kerap dijuluki lelaki 'tulang lunak' atau pria feminin.
Meski demikian, hujatan itu malah menjadikannya sebuah motivasi.
"Berkat didikan orang tua saya yang keras dan semangat dari temen-temen saya hingga meyakinkan saya untuk bisa bangkit sampai saat ini."
"Saya ingin membuktikan apa yang mereka sampaikan dulu tidak seperti yang mereka bayangkan."
"Saya mau membalas mereka dengan prestasi yang saya miliki," kata Dodi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (22/6/2022).
Dirinya kini membuktikan kini menjadi laki-laki gagah dengan sejumlah prestasi.
Begitu lulus SMA, Dodi lantas diterima di sekolah kedinasan sebagai Taruna di Politeknik Pelayaran, Sumatera Barat.
Dirinya juga sempat memenangkan ajang Duta Wisata Nasional dan mendapat gelar Putra Taruna Nusantara 2021.
Kisahnya pun viral setelah diunggah di akun TikTok pribadinya @dodisukato17.
Video itu pun viral, terbukti sudah disaksika hingga 1,7 juta dan disukai 179 ribu pengguna TikTok.
Melalui unggahannya, Dodi memperlihatkan video lawasnya semasa masih mengenakan seragam SMA.
Tampak dalam video itu, Dodi seperti bernyanyi dengan gaya menyerupai pria 'tulang lunak'.
Ia masih ingat saat itu dirinya dianggap dekil dan disebut tidak ganteng.
"Mau jadi apalah kau nanti? Sudah enggak ganteng, tulang lunak! Banyak tingkah," tulis Dodi, Minggu (12/6/2022) dalam keterangan videonya.
Dodi sendiri mengatakan perundungan terhadap dirinya karena ia aktif dalam kegiatan tari dan juga menyanyi di desanya.
"Waktu saya SMA dulu kan saya aktif di kegiatan tari, nyanyi, nasyid juga kalau di kampung saya."
"Saya sebagai pelatih nasyid yang saya latih cewek semua, jadi kalau mau tampil yang pasang jilbab mereka dan semua persiapan juga saya."
"Masyarakat menilai saya laki-laki 'tulang lunak' seperti itu, suka sedih dengan omongan mereka sampai saya dibilang gitu," kata Dodi.
Menurutnya, pada saat itu ia hanya bisa pasrah menerima perundungan itu.
"Saya dulu belum bisa melawan, jadi hanya diam saja tapi jujur di dalam hati sebenernya dongkol (kesal) tapi apa boleh buat."
"Kalau kita lawan juga nanti malah dikira merasa seperti yang mereka ucapkan jadi saya diam saja."
"Ada sebagian temen yang membela, mereka bilang 'jangan bilang gitu nanti entah-entah Dodi yang lebih sukses dari kalian' itu kata temen saya yang membela saya," jelas Dodi.
Dodi mengatakan jika tidak semua orang bisa menerima perilaku bullying.
Ia sendiri menyebut dirinya adalah orang yang kuat menerima cacian dan hinaan.
Menurut Dodi, ketimbang pelaku melakukan bullying berkedok peduli dengan hidup orang lain, lebih baik memberi motivasi atau membantu orang tersebut.
"Memang sebagian orang dapat menerima perkataan kasar atau bully yang kalian berikan ke si korban, tapi kalian harus ingat ada sebagian anak juga yang tidak kuat karna perkataan kasar yang kalian berikan."
"Syukur Alhamdulillah saya salah satu anak yang kuat menghadapi lontaran perkataan kasar itu yang aku jadilan motivasi untuk bangkit."
"Pesan dari saya kalau kamu emang peduli untuk masa depanya jangan kamu kasih kata yang membuat mental dia terluka, berilah motivasi yang baik dan bantu serta dukung dia untuk menjadi yang terbaik," pungkas Dodi., dikutip dari Tribunnews.com. (*)
Sumber Tribun Solo