Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pengakuan Korban Dugaan Pelecehan Seksual Motivator JE, Ini Benar-benar Kami Alami

Korban dugaan pelecehan seksual yang dilakukan motivator JE merasakan trauma yang mendalam atas apa yang mereka alami.

Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Sesri
Tangkap Layar Youtube Deddy Corbuzier
Korban dugaan pelecehan motivator JE yang hadir di podcast Deddy Corbuzier 

"Di rumah pribadinya itu kan besar dan mewah. JE ini selalu mengatakan "kamu ingin punya rumah impian seperti Koko, yang punya rumah mewah dan besar. Jadi, kita itu ditraining untuk membangun impian kita. Dan kita itu dibawa ke Surabaya, ada sampai lima hari. Biasanya, kebanyakan perempuan yang dibawa ke sana, untuk laki-lakinya hanya satu atau dua orang saja," jujurnya.

Korban yang enggan menyebutkan namanya itu juga berharap agar terduga pelaku JE segera ditangkap dan segera diadili secara hukum.

"ini bukan kepentingan kami pribadi, tapi kami memperhatikan bagaimana nasib adik-adik kami yang ada di dalam sekolah. Karena kalau tidak segera dihentikan, nanti akan banyak korban lagi," tandasnya.

Kekerasan fisik

Tak hanya menyebutkan lokasi baru yang diduga digunakan JE untuk berbuat mesum, Arist juga mengungkapkan adanya kekerasan fisik yang diterima pada siswa SMA SPI.

"Untuk update laporan kejahatan seksual yang terjadi di SMA SPI, kami telah diberitahu oleh Kabid Renakta Polda Jatim bahwa Selasa (22/6/2021) ini, dari hasil pengembangan penyidikan, terduga pelaku berinisial JE segera dipanggil untuk dimintai keterangan," ujarnya kepada SURYA.co.id.

Selain itu dari keterangan para korban, Komnas PA mendapatkan informasi bahwa ada tindak pidana kekerasan fisik yang dilakukan oleh salah satu pengelola SMA SPI.

"Dari lima pengelola SMA SPI, salah satunya melakukan tindakan kekerasan fisik kepada peserta didiknya. Dengan cara menampar dan menendang salah satu peserta didik, di hadapan 60 lebih peserta didik yang lain.

"Selain itu, kelima pengelola tersebut mengetahui adanya kejahatan seksual dan eksploitasi yang terjadi.

Namun, mereka tidak melakukan tindakan apa-apa.

Sehingga, kelima orang pengelola itu melakukan pembiaran dan ikut serta dalam peristiwa tersebut.

Dan, lima orang pengelola itu telah kami laporkan ke penyidik Renakta Polda Jatim," bebernya

( Tribunpekanbaru.com / Firmauli Sihaloho/ Surya.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved