Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Respon Belasan Rudal yang Dilepaskan China di Perairan Taiwan, AS Langsung Kerahkan Kapal Induk

Tak tanggung-tanggung, AS langsung kirim kapal induk sebagai respon belasan rudal yang dilepaskan China ke perairan Taiwan

Editor: Budi Rahmat
warzone
Tiga kapal induk Amerika: USS Ronald Reagan (CVN-76), USS Nimitz (CVN-68), dan USS Theodore Roosevelt (CVN-71) dalam satu formasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM-Amerika Serikat bereaksi setelah tahu China melepaskan belasan rudalnya ke wilayah perairan Taiwan.

Sebagai bentuk respon AS, mereka mengerahkan kapal induk ke perairan tersebut. Tentu saja itu menjadi hal yang mengerikan.

Bisa saja, AS akan berperang dengan China. Apalagi China sejauh ini memang sangat menyayangkan sikap prrovokatif AS dengan mendatangi Taiwan.

Dalam sebuah laporan dikatakan, Gedung Putih mengutuk peluncuran 11 rudal balistik Partai Komunis China (PKC) ke perairan sekitar Taiwan pada hari Kamis.

Baca juga: Armada Perang China Kelilingi Taiwan, Taipe: Beijing Terus Mengganggu Kami

Pemerintah juga mengatakan bahwa mereka akan memindahkan kelompok penyerang kapal induk ke wilayah tersebut untuk membela mitra dan sekutunya.

“Republik Rakyat China meluncurkan sekitar 11 rudal balistik ke arah Taiwan yang berdampak ke arah timur laut, timur, dan tenggara pulau itu,” kata koordinator komunikasi Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby seperti dilaporkan theepochtimes.com

“Kami mengutuk tindakan ini, yang tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan tujuan lama kami untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di kawasan itu.”

Beberapa rudal yang diluncurkan oleh China melewati Taiwan dan mendarat di perairan zona ekonomi eksklusif Jepang, yang merupakan area 200 mil laut (230 mil) dari pantai negara itu. Langkah agresif itu menyusul kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi yang dipublikasikan ke Taipei awal pekan ini.

Baca juga: Ingin Bertemu Xi Jinping, Volodymyr Zelenskyy Minta Bantuan China Bujuk Rusia Hentikan Invasi

Kepemimpinan PKC secara keliru mengklaim bahwa kunjungan Ketua adalah perubahan status quo antara China, Taiwan, dan Amerika Serikat, meskipun anggota Kongres AS dari kedua pihak sebelumnya telah mengunjungi pulau yang diperintah sendiri.

Dengan demikian, tindakan pembalasan China terhadap Taiwan telah mendapat kecaman internasional dan seruan agar PKC meninggalkan tindakan mengancamnya dan mengejar perdamaian. Baik G7 dan ASEAN mengeluarkan pernyataan setelah pengumuman latihan militer China, mendesak PKC untuk mencari resolusi damai terhadap krisis tersebut.

Kirby mengatakan bahwa tindakan China mewakili eskalasi drastis dalam garis panjang upaya PKC untuk secara paksa menyatukan Taiwan dengan daratan.

“China telah memilih untuk bereaksi berlebihan dan menggunakan kunjungan Ketua sebagai dalih untuk meningkatkan aktivitas militer yang provokatif di dalam dan sekitar Selat Taiwan,” kata Kirby. “Kami mengantisipasi bahwa China mungkin mengambil langkah-langkah seperti ini.”

"Tindakan provokatif Beijing adalah eskalasi signifikan dalam upaya lama untuk mengubah status quo," tambahnya.

Menanggapi “upaya PKC untuk memaksa dan mengintimidasi Taiwan,” kata Kirby, Amerika Serikat akan menempatkan kapal induk USS Ronald Reagan dan kelompok penyerangnya di wilayah tersebut, dan akan meminta kelompok tersebut transit di selat Taiwan beberapa kali di masa mendatang. minggu. Itu perlu, katanya, untuk membela negara sekutu, termasuk Jepang.

Baca juga: China Bombardir Taiwan, Beijing Kerahkan Jet Siluman dan Rudal Hipersonik

“Amerika Serikat siap untuk apa yang China pilih untuk dilakukan,” kata Kirby. “Kami tidak akan mencari, juga tidak menginginkan, krisis.”

“Pada saat yang sama, kami tidak akan terhalang untuk beroperasi di laut dan langit Pasifik barat, sesuai dengan hukum internasional seperti yang kami miliki selama beberapa dekade mendukung Taiwan dan mempertahankan Pasifik yang bebas dan terbuka.”

Kirby menambahkan bahwa Amerika Serikat siap untuk menanggapi setiap ancaman PKC “di semua alat pemerintah.”

Demi transparansi dan kejelasan, katanya, dan untuk membantu meredakan situasi, Amerika Serikat akan menjadwal ulang uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) yang akan berlangsung minggu ini, dan melakukannya dalam beberapa minggu mendatang.

“Ketika China terlibat dalam latihan militer yang tidak stabil di sekitar Taiwan, Amerika Serikat malah menunjukkan perilaku kekuatan nuklir yang bertanggung jawab dengan mengurangi risiko salah perhitungan dan salah persepsi,” kata Kirby.

“Inilah cara kami akan membela kepentingan keamanan nasional Amerika dan nilai-nilai kami.”

Baca juga: Bukan Bentuk Peringatan ke China, Panglima TNI: Latihan Garuda Shield 2022 Merupakan Latihan Rutin

Terlepas dari retorika yang penuh harapan, Kirby menambahkan bahwa dia sepenuhnya mengharapkan tindakan bermusuhan PKC akan berlanjut dalam waktu dekat dan menengah, karena rezim berusaha untuk membangun “normal baru” mengenai hubungan masyarakat internasional dengan Taiwan.

"Kami tidak akan menerima status quo baru," kata Kirby. "Dan itu bukan hanya Amerika Serikat, tetapi dunia juga."

"Tidak ada alasan untuk krisis manufaktur ini ada."(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Baca juga: Bukan Bentuk Peringatan ke China, Panglima TNI: Latihan Garuda Shield 2022 Merupakan Latihan Rutin

Baca juga: China Panggil Dubes Amerika Serikat di Beijing Buntut Kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved