Putri Candrawathi Telepon Bharada E Sambil Menangis Sebelum Brigadir J Ditembak Mati
Sebelum Brigadir J ditembak mati, Putri Candrawathi menelpon Bharada E sambil menangis saat Bharada E berada di Magelang.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara mengungkap peristiwa baru sebelum bekas kliennya itu menembak mati Brigadir J.
Deolipa mengungkapkan, dari penuturuna Bharada E, Putri Candrawathi menelepon Bharada E sambil menangis.
Hal itu diungkap oleh Deolipa Yumara di acara Dua Sisi tvOne.
Disebutkannya, bahwa Bharada E ditelepon oleh Putri Candrawathi ketika dirinya berada di Magelang, Jawa Tengah.
Pada saat itu PC menangis-nangis menelepon Bharada E.
"Di Magelang Ricky (Bripka RR) dan Richard itu diperintahkan untuk antar makanan anaknya Sambo ke sekolah Taruna Nusantara," ujar Deo.
Deo lalu bercerita sekira pukul 17.00 WIB, Bharada E ditelepon oleh PC.
"Richard itu Ricky di mana, tolong kemari sambil nangis-nangis," terang Deo.
Pada saat itu Bharada E langsung memberikan ponsel ke Bripka Ricky Rizal dan kemudian mereka berdua buru-buru pulang ke rumah.
"Dia (Richard) enggak ngerti apa yang terjadi," kata Deo.
"Ketika saya tanya Richard dalam interview saya, apa yang terjadi Richard? Saya enggak tahu bang." dikutip TribunJatim.com dari TribunWow.
Dilansir dari Tribunnews via TribuNWoW ( grup TribunJatim.com ), kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkit dugaan motif bahwa kliennya sebenarnya dibunuh gara-gara membocorkan rahasia Irjen Ferdy Sambo kepada istri sang jenderal yakni PC.
Dugaan ini disuarakan oleh Kamaruddin dalam Hot Room di YouTube metrotvnews, Rabu (10/8/2022).
"Ada dugaan yang diduga adalah pelakunya si bapak (Ferdy Sambo -red). Dugaan ada wanita lain," kata Kamaruddin.
Kamaruddin menjelaskan, Brigadir J diketahui membocorkan rahasia dari Irjen Ferdy Sambo saat ditanya oleh Putri Candrawathi.
