Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Deolipa Yumara Siapkan 12 Lagu di Album 'Gangster Sambo', Ada yang Judulnya Wiro Sableng

Setelah dipecat jadi pengacara Bharada E, Deolipa Yumara kini banting setir jadi penyanyi dan telah memperiapkan 12 lagu di album Gangster Sambo

Tribunnews/Jeprima
Kuasa hukum Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Deolipa Yumara menunjukkan surat kuasa saat sesi wawancara khusus dengan Tribun Network di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022). 

TRIBUNPEKANBARU.COM -  Eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara akhirnya beralih profesi dari pengacara menjadi musisi.

Sebagaimana, Deolipa Yumara baru saja dipecat jadi pengacara Bharada E dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Posisi Deolipa Yumara digantikan oleh pengacara baru, Ronny Talapessy yang ditunjuk sebagai pengacara Bharada E.

Dalam sebuah konferensi pers , Deolipa menyebutkan akan jadi seniman usai dipecat dari pengacara Bharada E.

“Karena pada tanggal 10 ada surat pemecatan dari negara, maka saya berubah, nggak jadi pengacara lagi, sementara, saya jadi penyanyi aja deh, jadi seniman,” tuturnya, dilansir Kompas TV, Sabtu (13/8/2022).

Tak hanya itu, Deolipa Yumara bahkan sudah menyiapkan satu album yang berisi belasan lagu.

Album yang, kata dia, diberi judul "Gangster Sambo" itu berisi lagu-lagu yang berkaitan dengan kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

"Saya mau bikin satu album lagu, ada 12 lagu sama terakhir ucapan terima kasih," jelas Deolipa.

Beberapa lagu tersebut, di antaranya berjudul Wiro Sableng, 15 Triliun, Cacat Formal hingga lagu Menunggu Proses Gugatan.

"Ini semua dibikin oleh otak dan pikiran saya sendiri berdasarkan rekaman-rekaman jejak kehidupan dunia ini," jelas Deolipa.

Minta Honor Rp15 Triliun

Deolipa Yumara menanggapi terkait pencabutan kuasanya sebagai pengacara Bharada E cacat formil.

Diketahui cacat formil atau juga dikenal cacat hukum merupakan suatu perjanjian, kebijakan atau prosedur yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.

Meski demikian, Deolipa tidak akan mempermasalahkan hal tersebut.

"Ketika ada pemecatan oleh pihak Bareskrim atau pun oleh Bharada E, saya rasa itu cacat formal, nggak papa, itu nanti,” kata Deolipa Dilansir Kompas TV.

Saat ini, Deolipa fokus untuk memperjuangkan honornya sebagai pengacara Bharada E selama lima hari, terhitung mulai Sabtu (6/8/2022) hingga Kamis (10/8/2022).

Dia bilang, pekerjaannya sebagai pengacara Bharada E ini membuatnya tak bisa tidur.

“Tapi, saya kan udah kerja lima hari, dari Sabtu hingga Kamis, nggak tidur-tidur, karena temen-temen media mengejar saya. Gara-gara itulah itu nggak tidur-tidur,” jelasnya.

Deolipa pun meminta honor dengan angka yang fantastis, yakni Rp15 triliun.

Dia mengajukan biaya jasa pengacaranya tak hanya ke Bareskrim, tetapi juga meminta langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya mintanya ke Pak Jokowi. Pak Presiden siapa tahu DPR ada duit, DPR kan biasanya banyak duit,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Deolipa Yumara dan Muhammad Burhanuddin telah dicabut kuasanya sebagai pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, mengatakan pencabutan surat kuasa tersebut dibuat oleh Bharada E.

"Iya betul. Pengacara bukan mengundurkan diri, tapi kuasa si pengacara dicabut oleh si pemberi kuasa," kata Andi kepada wartawan, Jumat (12/8/2022).

Andi mengatakan, Deolipa dan Boerhanuddin merupakan pengacara yang ditunjuk oleh penyidik Polri.

Tujuannya, mereka mendampingi pemeriksaan Bharada E setelah pengacara sebelumnya mengundurkan diri.

Sumber Tribun Sumsel

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved