Perang Rusia vs Ukraina
Gara-gara Postingan Reporter di Medsos, Markas Militer Rusia Hancur Dihantam Rudal Himars Ukraina
Gara-gara postingan reporter, Ukraina jadi tahu lokasi markas militer Rusia. Segara lokasi dihantam rudal dan sebabkan ratusan orang tewas
Penulis: Ariestia | Editor: Budi Rahmat
TRIBUNPEKANBARU.COM- Gara-gara seorang reporter secara tak negaja memposting lokasi markas militer Rusia yang berisi pejuang pro Rusia, Ukraina jadi punya sasaran target yang jelas.
Tentu saja sebuah tembakan dnegan rudal canggih buatan Amerika Serikat, lokasi langsung hancur lebur.
Dikabarkan ada ratusan pejuang yang tewas dari serangan yang presisi tersebut. Tentu saja itu menjadi kabar yang mengejutkan sekaligus fatal.
Baca juga: Jerman Tidak Setuju Rencana Penolakan Visa Uni Eropa bagi Warga Rusia
Ukraina sepertinya benar-benar memantau setiap pergerakan Rusia dan sesekali melakukan serangan yang mematikan.
Meski klaim telah melakukan serangan, namun belum ada konfirmasi yang jelas terkait dengan insisden tak sengaja itu
Ya, dalam sebuah laporan dikatakan, Ukraina menggunakan sistem roket yang dipasok AS untuk menghancurkan markas militer kontraktor swasta Rusia Wagner setelah seorang reporter TV pemerintah Rusia tampaknya memberikan lokasinya dengan memposting foto secara online.
Seorang pejabat Ukraina mengkonfirmasi laporan media Rusia bahwa pangkalan di Popasna di Ukraina timur menjadi sasaran serangan rudal Ukraina menggunakan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), dengan beberapa memperkirakan bahwa sebanyak 100 pejuang tewas.
Para pejabat tidak mengomentari rumor bahwa kepala Wagner Yevgeny Prigozhin, yang dikenal sebagai "koki Putin", juga tewas dalam serangan itu.
Prigozhin juga memiliki perusahaan yang menjalankan Internet Research Agency, sebuah peternakan troll berbasis di St Petersburg yang ikut campur dalam sejumlah pemilihan, termasuk pemilihan presiden AS 2016.
Baca juga: Pesawat Mata-mata Inggris Ketahuan Lakukan aksi Spionase di Rusia
Spekulasi tentang kematian Prigozhin pertama kali dipicu pada hari Minggu oleh seorang pejabat pemberontak Donetsk yang mengutip seorang teman yang mengatakan dia hilang.
Rekaman dan video dari tempat kejadian menunjukkan sebuah bangunan tempat tinggal yang dibom yang tampaknya digunakan oleh tentara bayaran Wagner, yang sebelumnya telah dikerahkan ke negara-negara seperti Suriah dan Mali.
"Kami sedang menggali orang-orang kami di Popasna," kata salah satu saluran Telegram Rusia dalam keterangan foto yang menunjukkan empat pria membawa seseorang dengan tandu melintasi puing-puing yang berserakan.
Serhiy Gaiday, gubernur Ukraina wilayah Luhansk di pengasingan, mengatakan dia sedang menunggu militer untuk memberikan jumlah korban tewas resmi.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah seorang jurnalis pro-Kremlin menerbitkan beberapa foto dari apa yang seharusnya menjadi pangkalan rahasia, menulis di media sosialnya: “Saya tiba di Popasna. Pergi ke markas Wagner. Mereka menyambut saya seperti keluarga, menceritakan beberapa cerita lucu.”
Baca juga: Uni Eropa Berencana Tolak Seluruh Visa Warga Rusia, Coba Kucilkan Masyarakat Rusia
Selain itu, reporter Rusia memposting beberapa foto yang memberikan lokasi yang tepat dari pangkalan tersebut.
