Gelar Profesor dan Jabatan Rektor, tapi Masih Terima Suap: SOSOK Karomani yang Ditangkap KPK
Selain Karomani, KPK juga menangkap enam orang lainnya dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Sabtu (20/8/2022) dini hari tersebut.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Rektor Universitas Lampung (Unila) Professor Karomani ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Karomani ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Bandung.
Selain Karomani, KPK juga menangkap enam orang lainnya dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Sabtu (20/8/2022) dini hari tersebut.
Operasi tersebut dilakukan di dua wilayah, yakni Bandung Jawa Barat dan Lampung.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan dan menemukan bukti permulaan yang cukup.
KPK kemudian meningkatkan status perkara ini menjadi penyidikan.
“KPK meningkatkan status perkara ini ke penyidikan dengan mengumumkan tersangka sebagai berikut, Karomani Rektor Universitas Lampung,” kata Asep dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Sabtu (20/8/2022) malam.
Selain Karomani, KPK juga menetapkan Wakil Rektor I Bidang Akademik HY, MB Ketua Senat Universitas Lampung, dan AD dari pihak swasta.
Keempat orang tersebut kemudian ditahan di Rumah Tahanan KPK selama 20 hari ke depan untuk keperluan penyidikan.
Karena perbuatannya, KPK menyangka Karomani dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 199 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.
Profil Rektor Unila Prof Karomani
- Prof Karomani berhasil membawa Universitas Lampung (Unila) raih penghargaan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia).
Universitas Lampung mendapat apresiasi MURI atas pencapaiannya mengukuhkan guru besar terbanyak. Capaian itu selama Prof Karomani memimpin Unila.
Keberhasilan Prof Karomani mendapat apresiasi MURI itu diungkap saat gelar Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Rektor Universitas Lampung, Kamis, 25 November 2021 lalu di ruang sidang utama lantai 2 Rektorat Unila.
Prof Karomani resmi menjabat rektor Universitas Lampung pada tahun 2019 lalu.
Setelah Prof Karomani menjabat ada penambahan guru besar cukup banyak.
Rincinya, pada tahun 2018 penambahan guru besar hanya satu orang. Selanjutnya di 2019 bertambah lebih banyak, yaitu 6 guru besar.
Pada 2020 bertambah 8 guru besar, dan pada 2021 bertambah 10 guru besar.
“Saat ini, kita juga sedang memproses 30 calon guru besar. Saya bermimpi di tahun 2022 nanti, Unila memiliki 100 guru besar,” katanya waktu itu.
Tidak hanya itu, selama berada di bawah pimpinan Prof Karomani, Universitas Lampung juga memeliki peningkatan dalam bidang lainnya.
Seperti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurut Prof Karomani saat itu PNBP Unila sempat menurun dari Rp 283 miliar pada tahun 2019, menjadi Rp277 miliar tahun 2020.
Akan tetapi PNBP Unila kembali meningkat menjadi Rp 331 miliar tahun 2021.
Pencapaian lain, sepanjang dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Unila, yakni melakukan penguatan bidang kemahasiswaan dengan menggelontorkan insentif sebesar Rp764 juta bagi mahasiswa berprestasi.
Unila juga mengambil peran dalam melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19 di Indonesia, serta puluhan prestasi lainnya.
Atas capaian itu, Prof Karomani mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika Unila yang telah bersinergi dan bekerja sama hingga Unila meraih banyak pencapaian selama masa kepemimpinannya.
Rektor Periode 2019-2023
Diketahui Prof Karomani terpilih sebagai Rektor Universitas Lampung dalam pemilihan rektor pada bulan Oktober 2019 lalu di Ruang Sidang Gedung Rektorat Unila.
Prof Karomani terpilih sebagai Rektor Universitas Lampung mengalahkan dua kandidat lainnya. Yaitu Prof Bujang Rahman dan Prof Muhammad Kamal.
Prof Karomani menang telak dengan memperoleh sebanyak 44 suara dari 72 jumlah suara sah.
Sedangkan Prof Bujang Rahman mendapat 22 suara dan Prof Muhammad Kamal hanya enam suara.
Prof Karomani sebelum menjadi Rektor Universitas Lampung, menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
Juga sebagai dosen Jurusan Ilmu Komunikasi.
Prof Karomani menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Bandung.
Kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Universitas Padjadjaran Bandung.
Prof Karomnai sebagai Rektor Universitas Lampung terpilih mempunyai visi, Mewujudkan Universitas Lampung yang Unggul Berdaya Saing Regional dan Internasional.
Untuk membawa Universitas Lampung ke kancah Internasional, 2022 ini Unila memiliki agenda mewujudkan World Class University.
Rektor Unila Prof Karomani bersama tim terdiri dari Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Heryandi, Wakil Rektor PKTIK Prof. Suharso, dan Kepala UPT PKLI Dr. Ayi Ahadiat, menghadiri undangan konferensi EduData Summit 2022 Conference di New York, Amerika.
Konferensi EduData Summit 2022 diselenggarakan QS Quacquarelli Symonds, sebuah penyedia layanan, analitik, dan wawasan terkemuka di dunia untuk pendidikan tinggi.
Penyelenggaraan konferensi dilakukan mulai 8 hingga 10 Juni 2022 di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York.
QS, terkenal di dunia dengan sebutan QS World University Rankings, dan juga jaringan pendidikan tinggi terbesar di dunia yang menghubungkan para stakeholder melalui beberapa konferensi pendidikan tinggi.
Konferensi ini bertujuan membantu mendorong keunggulan akademik dan inovasi, mempromosikan inklusi,
dan mendorong diskusi multilateral.
EduData Summit adalah forum kelas dunia untuk pendidik berbasis data, platform strategist, data scientists, Chief Information Officer (CIO), dan lainnya untuk mendiskusikan dan berbagi praktik terbaik terkait big data , analitik prediktif, analitik pembelajaran dan pendidikan.
Konferensi tahun ini merupakan kegiatan ketujuh kalinya yang mempertemukan delegasi internasional dari bisnis dan investor, pemerintah, organisasi multilateral, serta mitra pembangunan untuk berbagi visi dan pengalaman mereka dengan tema “The Virtuous Circle: Sustainable and inclusive life-long learning through EduData”.
Topik diskusi yang dibahas pada konferensi ini meliputi bagaimana data berkontribusi pada akses yang sama ke pendidikan, melacak keberhasilan inisiatif yang mendorong pembelajaran berkelanjutan, bagaimana industri mempengaruhi konten kursus, perubahan tuntutan pengusaha dan karyawan, serta bagaimana kebijakan pemerintah sumber daya langsung terhadap sektor tertentu, atau memiliki insentif untuk jurusan tertentu.
Edu Data Summit menghadirkan tujuh pembicara, meliputi Inderpal Bhandari selaku Global Chief Data Officer, IBM, Ria Cheruvu, AI Lead Ethics Architect, Intel Philip Cotton, Head of Scholars Program dari Mastercard Foundation, Robert Kirkpatrick, Executive Director, UN Global Pulse, Sally Jeffery, Global education and skills network leader, PwC, Kate Brandt, Chief Sustainability Officer Google, dan Gabriela Ramos, Assistant Director-General for Social and Human Sciences, UNESCO.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/rektor-unila-prof-karomani.jpg)