Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

'Fadil Itu Kena Prank Juga', Mahfud MD Soroti Adegan Pelukan Ferdy Sambo dan Kapolda Metro Jaya

Mahfud MD menduga Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran juga kena prank atau dibohongi oleh Irjen Ferdy Sambo, terkait kasus meninggalnya Brigadir J

Editor: Muhammad Ridho
YouTube Kompas TV
Momen saat Irjen Ferdy Sambo menangis sembari memeluk Kapolda Metro Jaya Fadil Imran. Momen ini terekam dalam sebuah video yang beredar. Namun tidak diketahui kapan video itu direkam. 

Seperti diketahui sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran menemui Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo di ruangannya di Mabes Polri pada Rabu (13/7/2022).

Fadil Imran memberi dukungan kepada Irjen Ferdy Sambo terkait kasus polisi tembak polisi yang terjadi di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Momen keduanya saat bertemu terekam dalam video berdurasi 24 detik yang beredar di media sosial.

Terlihat, kedatangan Irjen Fadil Imran disambut langsung Irjen Ferdy Sambo.

Keduanya bersalaman dan langsung berpelukan. Raut wajah Ferdy Sambo terlihat sedih.

Irjen Ferdy Sambo tak kuasa menahan air mata dan menangis di pundak Fadil Imran.

Fadil Imran kemudian mengelus kepala Irjen Sambo.

Lalu Fadil beberapa kali menepuk-nepuk dan mengelus pundak Ferdy Sambo yang terus menangis.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo diusulkan dinonaktifkan

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman mengusulkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk dinonaktifkan dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Benny menambahkan dirinya meminta agar penanganan kasus Brigadir J ini diambil alih oleh Kemenko Polhukam yang dipimpin oleh Mahfud MD.

"Mestinya Kapolri diberhentikan sementara diambil alih oleh Menko Polhukam untuk menangani kasus ini supaya objektif dan transparan," katanya dalam rapat bersama Komnas HAM, Kompolnas, dan LPSK yang ditayangkan TV Parlemen, Senin (22/8/2022).

Benny beralasan dirinya meminta pengambilalihan tersebut karena masyarakat telah dibohongi oleh Polri dalam pengusutan kasus pembunuhan Brigadir J.

Dirinya mencontohkan dengan keterangan pers yang diungkapkan saat pertama kali adalah terjadi baku tembak antara Brigadir J dengan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.

Hanya saja setelah publik menyoroti lebih jauh dan keluarga Brigadir J menilai ada kejanggalan, Polri membentuk Tim Khusus dan menemukan perbedaan di mana yang terjadi adalah pembunuhan berencana.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved