Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Volodymyr Zelensky Ingatkan Eropa Bersiap Hadapi Musim Dingin Panjang, Tuduh Rusia Jadi Dalangnya

Perang sesungguhnya yang dikhawatirkan Ukraina dan Eropa akan segera terjadi pada musim dingin kali ini.

Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Ilham Yafiz
Genya SAVILOV / AFP
Volodymyr Zelensky Ingatkan Eropa Bersiap Hadapi Musim Dingin Panjang, Tuduh Rusia Jadi Dalangnya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Perang sesungguhnya yang dikhawatirkan Ukraina dan Eropa akan segera terjadi pada musim dingin kali ini.

Presiden Volodymyr Zelensky memperingatkan Ukraina dan sekutu Eropa mereka untuk bersiap menghadapi musim dingin yang suram.

Hal ini setelah Rusia menghentikan aliran gas alam dalam pipa vital ke Benua Biru itu.

"Di mana Rusia tidak dapat melakukannya dengan kekuatan senjata konvensional, Rusia melakukannya dengan kekuatan senjata energi," kata Zelensky dalam pidato video hari Sabtu yang diberitakan nypost.

“Ini mencoba menyerang dengan kemiskinan dan kekacauan politik di mana ia belum bisa menyerang dengan rudal.

Musim dingin ini, Rusia sedang mempersiapkan serangan energi yang menentukan terhadap semua orang Eropa,” katanya.

Ia menyebut Rusia kali ini akan menyerang Eropa seluruhnya dengan cara mereka sendiri.

"untuk melemahkan dan mengintimidasi seluruh Eropa, setiap negara," ujarnya.

Komentar pemimpin Ukraina datang setelah keputusan oleh raksasa energi Rusia Gazprom untuk menangguhkan aliran gas alam ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1.

Langkah itu dilakukan Rusia setelah ditemukannya kebocoran minyak di turbin, meningkatkan ketakutan akan krisis energi.

Pipa tersebut mengalir di bawah Laut Baltik dan menghubungkan Rusia ke Jerman.​

Rusia menyalahkan sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan sekutu Baratnya atas gangguan teknis pada pengiriman energi, tetapi negara-negara Eropa menuduh Presiden Vladimir Putin mempersenjatai ekspor gas dan minyak dalam upaya untuk menghukum mereka karena mendukung Ukraina secara militer.

Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Minggu mengumumkan sejumlah langkah, termasuk bantuan $65 miliar, untuk mengurangi meroketnya harga energi dan dampak inflasi dari perang lebih dari lima bulan.

“Jerman berdiri bersama dalam waktu yang sulit. Sebagai sebuah negara, kami akan melewati masa sulit ini,” kata Scholz kepada wartawan pada konferensi pers di Berlin

Dia juga mengumumkan pembayaran satu kali ke rumah tangga untuk membantu menangani biaya energi, batas harga yang direncanakan pada jumlah dasar energi untuk keluarga dan individu, serta rencana untuk mengurangi biaya transportasi umum.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved