Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pantun Melayu

Pantun Melayu Nasihat Agama, Orang Muslim Hidup Beradat

Pantun melayu seringkali berisi nasihat, termasuk tunjuk ajar tentang agama.

Editor: Ariestia
LAM Riau
H Tenas Effendy 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pantun melayu seringkali berisi nasihat, termasuk tunjuk ajar tentang agama.

Pantun melayu merupakan salah satu ekspresi seni lisan khas Melayu, termasuk Melayu Riau.

Sejak kecil orang Melayu sudah sangat terbiasa mendengarkan uraian pantun dan belajar memahami penafsirannya.

Masyarakat Melayu tidak sekadar arif menyimak makna yang terkandung di dalam pantun, tapi juga mampu bahkan mahir dalam berpantun.

Dalam kehidupan dan pergaulan masyarakat Melayu, kemahiran dalam berpantun seakan menjadi tolok ukur tingkat pergaulan dan status sosial seseorang.

Artinya, semakin mahir seseorang dalam pantun-memantun, maka semakin tinggi pula tingkat pergaulan dan status sosialnya.

Pantun melayu disampaikan di berbagai kesempatan, mulai dari upacara adat,sampai pembicaraan sehari-hari.

Demikian mengakarnya pantun melayu dalam kehidupan masyarakat sehingga tidak lekang oleh zaman.

Pantun melayu dijadikan media dakwah dan tunjuk ajar oleh para ulama, pemangku adat, dan cerdik pandai.

Pesan-pesan moral yang sarat nilai-nilai luhur agama Islam, budaya, dan norma-norma sosial masyarakat jadi lebih efeketif diresapi jika disampaikan dalam bentuk pantun.

Berikut contoh pantun melayu yang berisi nasihat agama, dari kumpulan pantun Tunjuk Ajar dalam Pantun Melayu oleh DR (HC) Tenas Effendy, Budayawan Riau.

Adat orang berjalan malam
Membawa suluh jadi pedoman
Adat orang beragama Islam
Lidah senonoh hati beriman

Orang berkain menutup aurat
Sesuai dengan Quran dan hadis
Orang Muslim hidup beradat
Perangai sopan muka pun manis

Di bulan ramadhan orang puasa
Menahan selera mengekang nafsu
Orang beriman hidup sentosa
Kepada Allah tempat bertumpu

Elok kaki dapat melangkah
Elok tangan dapat memegang
Elok hati mengingat Allah
Elok iman tiada bergoyang

Kalau berlabuh pada yang tenang
Bila berhenti pada yang teduh
Kalau kukuh mengerjakan sembahyang
Di dunia terpuji di akhirat senonoh

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved