Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

'DEMI ALLAH Saya Tak Men-judge' Effendi Simbolon Minta Maaf, Tak Punya Niat Samakan TNI dengan Ormas

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon bersumpah mengaku tidak memiliki niat menyamakan TNI dengan Ormas.

Editor: Muhammad Ridho
Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon usai diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (27/4/2019) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon bersumpah mengaku tidak memiliki niat menyamakan TNI dengan Ormas.

Bahkan Effendi Simbolon berani menyebut nama tuhan, untuk menyakinkan dirinya tidak memiliki niat samakan TNI dengan ormas.

Mengakhiri polemik tersebut, Effendi Simbolon mengaku sudah menemui langsung Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa soal pernyataannya yang menyebut TNI 'gerombolan lebih-lebih organisasi masyarakat (ormas)'.

"Demi Allah, demi tuhan, saya tidak pernah men-judge sebagaimana yang beredar. Apalagi saya sendiri juga bagian dari keluarga besar dari TNI," imbuh Effendi.

Effendi mengatakan dirinya bertemu dengan Jenderal Andika pada Selasa (13/9/2022). Di sana anggota Komisi I DPR RI ini mengaku sudah meminta maaf.

"Kemarin saya jam 12 ada di kantor beliau (Andika). Saya ingin menanyakan sikap-sikap TNI dan saya juga menyampaikan maaf saya. Jadi saya mendahului dari yang difasilitasi oleh pak ketua saya," ujar Effendi dalam jumpa pers di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Effendi mengaku dirinya sudah dimaafkan oleh Jenderal Andika.

Dalam pertemuan itu, kata Effendi, Jenderal Andika menyampaikan bahwa sudah tidak ada masalah antara dirinya dengan Effendi.

"Pak panglima menyampailan tidak ada masalah, jadi sangat clear. Silakan teman-teman menanyakan langsung, lebih elok kalau yang bersangkutan menyampaikannya," tuturnya.

Pernyataan kontroversial Effendi disampaikan dalam rapat bersama Andika, Wamenhan Muhammad Herindra, dan kepala staf angkatan, kecuali Dudung di Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).

Awalnya, Effendi mengaku geram karena menemukan banyak ketidakharmonisan dan ketidakpatuhan yang terjadi di tubuh TNI.

Effendi juga menyoroti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman yang tidak datang rapat.

Padahal, Andika, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo memenuhi panggilan Komisi I.

Effendi pun mempertanyakan apa yang sedang terjadi di tubuh TNI.

"Semua ini kita hadir di sini untuk mendapatkan penjelasan dari Panglima TNI, dari KSAD, bukan dari Wakasad.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved