Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sebelum Tragedi Kanjuruhan, Polres dan Panitia Minta Laga Digelar Sore Hari, Tapi PT LIB Enggan

Sebelum tragedi Kanjuruhan, laga Arema FC vs Persebaya sudah diminta untuk digelar lebih awal, tetapi PT LIB menolak.

Editor: Ilham Yafiz
SURYA/PURWANTO
Sebelum Tragedi Kanjuruhan, Polres dan Panitia Minta Laga Digelar Sore Hari, Tapi PT LIB Enggan 

"Efeknya sebagian besar berbeda dalam dosis tinggi, tetapi dalam konsentrasi yang lebih rendah efeknya serupa," tuturnya.

Dikutip dari Medical NEws Today, berikut gejala jangka pendek yang akan dirasakan ketika terpapar gas air mata:

Mata kemerahan, berair,dan terasa terbakar
Penglihatan kabur
Iritas pada hidung dan mulut terasa yang menimbulkan sesasi terbakar
Sulit menelan
Mual dan muntah
Sulit bernafas
Batuk
Tritasi kulit dan ruam.

Selain paparan gas air mata pada tubuh, tabung yang digunakan untuk menembakkan zat ini juga dapat menyebabkan cedera karena sifatnya yang panas.

Akibatnya, bisa menyebabkan luka bakar. Benturan tabung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada wajah, mata, atau kepala.

Alasan Polisi Tembak Gas Air Mata

Alasan Polisi gunakan gas air mata di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, sebut penonton mulai anarkis dan menyerang petugas.

Tindakan untuk menggunakan gas air mata itu dilakukan oleh pihak kepolisian pada saat terjadinya kericuhan suportter di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10) malam.

Digunakannya gas air mata membuat penonton yang turun ke lapangan langsung berdesakan di pintu keluar dan menyebabkan sesak nafas.

Berikut kronologi yang disampaikan oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta.

Kekecewaan suporter atas kekalahan tuan rumah dari Persebaya Surabaya diduga menjadi pemicu utama.

“Para penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari para pemain dan official untuk menanyakan kenapa sampai kalah atau melampiaskan”

Situasi yang mulai tak terkendali membuat pihak berwajib melakukan pengamanan.

“Oleh karena itu, pengamanan dan pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan atau mengejar para pemain”

Kondisi yang mulai anarkis membuat pihak kepolisian akhirnya memutuskan untuk melakukan pelemparan gas air mata.

Untuk melakukan upaya pencegahan sampai dillakukan (pelemparan) gas air mata. Karena sudah anarkis, sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil.”

Pelemparan gas air mata ini yang membuat penonton mulai mundur ke pintu keluar dan mulai berdesakan.

“Akhirnya setelah terkena gas air mata, mereka pergi ke satu titik, di pintu keluar pintu 10 dan 12”

“Terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen yang oleh tim medis dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion. Kemudian dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit” Jelasnya.

( Tribunpekanbaru.com )

SUMBER:
https://www.tribunnews.com/nasional/2022/10/04/arema-dan-kapolres-minta-pertandingan-digeser-sore-hari-tapi-lib-menolak-ini-alasannya?page=all.

Editor: Hendra Gunawan

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved