Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indonesia Bela China Atas Tuduhan Genosida Terhadap Uighur di Dewan HAM PBB

Ada 19 negara yang membela China, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Salah satu di antaranya adalah Indonesia.

ist/serambi
Nasib etnis Uighur di China 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dewan Hak Asasi Manusia PBB menyatakan kebijakan pemerintahan China terhadap etnis Uighur bukanlah Genosida setelah banyaknya negara yang membela China. 

Padahal China mengaku adanya kamp-kamp yang dipenuhi oleh etnis Uighur dan minoritas lain. 

Namun Tiongkok berdalih jika penjara-penjara tersebut adalah pusat pelatihan keterampilan dan pendidikan ulang atau deradikalisasi.

Ada 19 negara yang membela China, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Salah satu di antaranya adalah Indonesia.

Indonesia bersama UEA, dan Qatar, Pakistan dan Somalia menyatakan jika tidak ada kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan China terhadap etnis Uighur.

Perjuangan Uighur di Dewan HAM PBB hanya dibela oleh 17 negara yang mayoritas penduduknya non Muslim.

Sementara itu negara tetangga Indonesia seperti Malaysia lebih mengambil sikap aman dengan cara abstain.

India abstain bersama 10 negara lainnya seperti India dan Ukraina.

"Ini adalah kemenangan bagi negara-negara berkembang dan kemenangan kebenaran dan keadilan," Hua Chunying, juru bicara urusan luar negeri China tweeted.

“Hak asasi manusia tidak boleh digunakan sebagai dalih untuk membuat kebohongan dan mencampuri urusan dalam negeri negara lain, atau untuk menahan, memaksa & mempermalukan orang lain.” seperti dilansir dari Aljazeera.

Amerika Serikat, yang menyerukan debat, mengutuk pemungutan suara tersebut. 

Amerika Serikat geram dengan sikap negara-negara yang mendukung China dan mengenyampingkan nasib Uighur.

“Tidak adanya tindakan yang memalukan menunjukkan beberapa negara bebas dari pengawasan dan diizinkan untuk melanggar hak asasi manusia dengan impunitas,” Michele Taylor, perwakilan AS untuk Dewan Hak Asasi Manusia.

Putusan Dewan HAM PBB tersebut membuat aktivis Uighur kecewa.

Mereka pun mendesak Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk membentuk komisi penyelidikan untuk memeriksa secara independen perlakuan terhadap warga Uighur dan minoritas lainnya di China.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved