Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ini Tiga Tahapan Awal Gejala Keracunan Etilen Glikol, Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut

Kasus Gagal Ginjal Akut kini menjadi perhatian di Indonesia, karena banyaknya kasus yang menyebabkan kematian.

Editor: Ilham Yafiz
pexels
Ilustrasi. Ini Tiga Tahapan Awal Gejala Keracunan Etilen Glikol, Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus Gagal Ginjal Akut kini menjadi perhatian di Indonesia, karena banyaknya kasus yang menyebabkan kematian.

Diduga, penyakit tersebut disebabkan oleh obat sirup yang memiliki kandungan berbahaya.

Satu di antara kandungan berbahaya itu adalah etilen glikol.

Etilen glikol adalah salah satu jenis alkohol yang sering digunakan untuk bahan baku produk industri seperti pembuatan kemasan plastik sampai zat antibeku untuk pendingin udara.

Namun, terkadang bahan ini disalahgunakan untuk campuran pengencer pembuatan obat sirup atau cair. Proses formulasi obat yang buruk juga bisa memicu terbentuknya cemaran etilen glikol.

Etilen glikol bisa berbahaya apabila tertelan atau terhirup dengan kadar di atas ambang batas normal.

Batas aman etilen glikol yang bisa ditoleransi tubuh adalah 0,5 miligram per kilogram berat badan per hari.

Apabila paparannya melebihi ambang batas tersebut, seseorang bisa mengalami keracunan etilen glikol.
Penderita keracunan etilen glikol yang tidak segera diberikan pertolongan medis bisa meninggal dunia.

Untuk itu, kenali dan waspadai tiga tahap keracunan etilen glikol berikut ini.

Tahap gejala keracunan etilen glikol Dilansir dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), ada tiga tahap gejala keracunan etilen glikol.

Berikut penjabarannya:

1. Gejala keracunan etilen glikol tahap awal

Tahap awal keracunan etilen glikol efeknya mirip seperti orang yang mengonsumsi alkohol atau minuman keras.

Efek neurologis yang muncul selang 30 menit sampai 12 jam setelah terpapar etilen glikol di atas ambang batas normal ini bisa dirasakan penderita karena zat kimia ini tidak termetabolisme oleh tubuh.

Penderita bisa mengalami gontai, bicara cadel, mengantuk terus, gelisah, dan kebingungan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved