Kisah Nabi Saleh: Mukjizat Apa yang Diterima Oleh Nabi Shaleh
Dalam Kisah Nabi Saleh ini akan dibahas soal mukjizat apa yang diterima oleh Nabi Shaleh dan bagaimana sifat Nabi Saleh .
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Sejarah Nabi Saleh
Nabi Saleh Alaihissalam (keselamatan atasnya) merupakan salah satu dari 25 Nabi utusan Allah SWT yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri. Nabi Saleh AS merupakan nabi ke-lima yang diutus untuk menyebarkan ajaran menyembah Allah SWT setelah kehancuran kaum ‘Ad yang hidup di zaman Nabi Hud AS.
Beberapa ulama meriwayatkan jika Nabi Saleh AS memiliki seorang ayahanda bernama Ubaid. Nabi Saleh AS diangkat oleh Allah SWT sebagai seorang Nabi pada tahun 2100 SM.
Apabila diruntutkan maka silsilah dari Nabi Saleh yaitu Saleh bin Ubaid bin Masih bin Ubaid bin Hadir bin Tsamud bin Atsir bin Aram/Iram bin Sem/Sam bin Nuh.
Jadi dapat disimpulkan jika Nabi Saleh AS masih memiliki darah keturunan dari Nabi Nuh AS. Nabi Saleh AS berasal dari bangsa Arab, tepatnya suku Tsamud. Diriwayatkan dari Abu Dzar, nabi-nabi lain yang berasal dari bangsa Arab selain Nabi Saleh AS adalah Nabi Syu’aib AS, Nabi Hud AS, dan Nabi Muhammad SAW.
Nabi Saleh AS adalah nabi yang diutus setelah Nabi Hud AS dan sebelum Nabi Ibrahim AS. Semasa hidupnya, Nabi Saleh AS menetap di daerah Arab Utara tepatnya di Al-Hijr. Selama di Al-Hijr, Nabi Saleh AS merupakan salah satu orang yang sangat dihormati dan dijunjung tinggi oleh penduduk Al-Hijr, yaitu kaum Tsamud.
Kaum Tsamud sangat pandai dalam hal memahat batu terutama batu-batu pegunungan. Hal tersebut dikarenakan daerah Hadramaut yang merupakan tempat tinggal kaum Tsamud adalah pegunungan. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Fajr ayat 9.
“Dan (terhadap) kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah.” (Q.S. Al-Fajr ayat 9).
Perjalanan Dakwah Nabi Saleh
Kaum Tsamud yang menjadi target dakwah dari Nabi Saleh AS adalah kaum yang menyambung hidup mereka melalui bercocok tanam, arsitektur, dan berternak. Kemampuan yang dimiliki kaum Tsamud di bidang arsitektur sangatlah mengagumkan.
Mereka memahat bukit berbatu yang banyak ditemukan di Al-Hijr menjadi bangunan indah nan megah. Sedangkan pada hamparan tanah yang datar mereka membangun istana-istana. Bukit-bukit batu yang dipahat oleh kaum Tsamud membentuk bangunan-bangunan rumah yang mereka tinggali dengan gaya khas peninggalan Yunani dan Romawi Kuno.
Kaum Tsamud yang Ingkar Kepada Nabi Saleh AS
Pada saat itu diketahui kaum Tsamud menyembah berhala sesuai yang dilakukan secara turun temurun oleh nenek moyang mereka. Awalnya kaum Tsamud sangat menghormati Nabi Saleh AS karena mereka menaruh harapan pada beliau untuk meneruskan tradisi kaum Tsamud, yaitu menyembah berhala.
Namun ketika Nabi Saleh AS mulai menyampaikan ajakan untuk menyembah Allah SWT dan bertakwa kepada-Nya, maka kaum Tsamud menjadi kecewa dan murka. Mereka mulai memusuhi Nabi Saleh AS karena beliau meminta untuk meninggalkan sesembahan berhala yang sudah menjadi bagian dari tradisi mereka secara turun-temurun.
Selain memiliki kebiasaan menyembah berhala, tabiat lainnya yang dimiliki oleh kaum Tsamud adalah angkuh dan sombong. Mereka seringkali meremehkan dan memandang rendah kaum lainnya.