Kisah Nabi Zakaria Singkat dan Hikmahnya hingga Dibunuh Bani Israil

Kali ini kami akan memamarkan Kisah Nabi Zakaria singkat dan hikmahnya hingga Kisah Nabi Zakaria dibunuh Bani Israil serta mukjizat Nabi Zakaria

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Ilustrasi
Kisah Nabi Zakaria Singkat dan Hikmahnya hingga Dibunuh Bani Israil 

Tak pernah henti doa yang dipanjatkan oleh Nabi Zakaria dan istrinya kepada Allah SWT agar dikarunia seorang anak. Begitu gigih perjuangannya dalam mendapatkan keturunan guna meneruskan syiar dakwah Nabi Zakaria AS.

Meskipun banyak sekali olokan yang datang kepada Nabi Zakaria AS bahkan dari kaumnya sendiri yaitu kaum Bani Israil, mengatakan bahwa mereka tak percaya doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Kisah lengkap mengenai Nabi Zakaria juga bisa kamu pelajari melalui buku Mukjizat Para Nabi oleh Hafez Achda.

Kelahiran Nabi Yahya AS

Hingga suatu ketika, keajaiban dan mukjizat menghampiri keluarga kecil Nabi Zakaria AS. Pada saat itu turun malaikat Jibril untuk menemui Nabi Zakaria AS dan memanggil beliau yang saat itu sedang shalat di Mihrab.

“Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya” (Q.S. Maryam ayat 7).

Mendengar kabar yang disampaikan malaikat oleh malaikat Jibril tersebut, Nabi Zakaria AS sontak sangat kaget dan tidak percaya. Ternyata meskipun istri Nabi Zakaria AS adalah seorang yang mandul dan mereka telah mencapai usia senja, ternyata Allah SWT memberikan mukjizat dengan mengabulkan doa mereka.

Nabi Zakaria AS yang masih tidak percaya lalu meminta pertanda kepada Allah SWT seperti yang tertuang dalam Al-Qur’an Surat Maryam ayat 10:

“Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah) berfirman, “Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.”” (Q.S. Maryam ayat 10).

Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat tersebut menjelaskan tentang pertanda yang mengawali akan datangnya apa yang telah dijanjikan oleh Allah SWT kepada Nabi Zakaria AS, yaitu dikarunia seorang anak di usia senja.

Riwayat dari Ibnu Zaid ibnu Aslam menyebutkan, selama pertanda dari Allah SWT tersebut dating, Nabi Zakaria AS hanya menggunakan lisannya untuk bertasbih dan membaca kitab.

Nabi Zakaria AS menahan lisannya untuk tidak berbicara dengan kaumnya sendiri melainkan menggunakan bahasa isyarat. Hal ini tercermin dalam Riwayat yang tertulis pada kitab suci Al-Qur’an Surat Maryam ayat 11:

“Maka dia keluar dari Mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada mereka; bertasbihlah kamu pada waktu siang dan petang.” (Q.S. Maryam ayat 11).

Nabi Zakaria AS selanjutnya mengucap syukur kepada Allah SWT sebagai bentuk terimakasih karena doanya selama ini yang dipanjatkan dikabulkan oleh Allah SWT. Setelah itu lahirlah seorang bayi laki-laki yang shaleh pada 1 Sebelum Masehi yang bernama Yahya.

Yahya yang merupakan anak kandung satu-satunya dari Nabi Zakaria AS dan istrinya lalu juga diangkat oleh Allah SWT menjadi seorang nabi. Nabi Yahya juga merupakan salah satu dari 25 nabi yang wajib diketahui dan diimani oleh umat muslim.

Nabi Yahya AS dilahirkan ke bumi dalam waktu yang berdekatan dengan momen kelahiran Nabi Isa AS (anak dari Maryam). Namun beberapa riwayat menjelaskan jika kelahiran Nabi Yahya AS adalah mendahului tiga bulan daripada kelahiran Nabi Isa AS.

Ketika Nabi Yahya mulai beranjak dewasa, Ia diajak oleh Nabi Zakaria untuk berdakwah Bersama kepada kaum Bani Israil. Nabi Zakaria AS dan Nabi Yahya AS juga bersama-sama melawan Raja Herodus yang merupakan penguasa Bani Israil dan bersifat zalim dan keji.

Kematian Nabi Zakaria AS

Riwayat menyebutkan jika Nabi Yahya AS pergi meninggalkan dunia terlebih dahulu sebelum disusul oleh Nabi Zakaria AS. Penyebab kematian Nabi Yahya AS adalah dibunuh oleh orang suruhan Herodia. Pada saat itu dikisahkan Bani Israil dikuasai oleh penguasa yang zalim yaitu Raja Herodus.

Raja Herodus memiliki keinginan dan niat untuk menikahi anak perempuan tirinya, yaitu Herodia. Pernikahan tersebut ditentang oleh Nabi Yahya AS dikarenakan tidak sesuai dengan hukum Taurat. Herodia pun tidak terima atas penentangan Nabi Yahya AS terhadap pernikahan yang akan dilakukannya. Ia pun menyuruh Herodus untuk membunuh Nabi Yahya AS. Nabi Yahya AS pun ditangkap, dipenjara, dan dibunuh sesuai permintaan Herodia.

Ketika kabar kematian Nabi Yahya AS sampai ke telinga ayahanda-nya, yaitu Nabi Zakaria AS dan mengetahui bahwa Allah telah menghukum pembunuhnya dengan mengubur mereka hidup-hidup, maka selanjutnya Nabi Zakaria AS pun melarikan diri menuju sebuah kebun di Baitul Maqdis.

Ketika dalam perjalanan melarikan diri dan melewati pepohonan, tidak disangka pepohonan tersebut memanggil Nabi Zakaria dan membuka diri untuk dimasuki sebagai tempat persembunyian dari Nabi Zakaria AS. Namun sayangnya, ada iblis yang melihat dan mengetahui tempat persembuyian Nabi Zakaria AS tersebut.

Iblis pun memotong kain baju Nabi Zakaria AS dan menemui orang-orang yang sedang mencari Nabi Zakaria AS sembari menunjukkan potongan baju Nabi Zakaria AS. Sontak, ketika melihatnya, orang-orang tersebut meminta iblis untuk memberi tahu lokasi persembunyian dari Nabi Zakaria AS.

Setelah ditunjukkan oleh iblis, mereka langsung menghantam pohon tersebut menggunakan kapak hingga terbelah menjadi dua. Nabi Zakaria AS pun meninggal dunia dan Allah SWT mengganjar kaum Bani Israil atas kematian Nabi Zakaria AS dengan cara membunuh para pembesar mereka dan menawan ratusan orang.

3.  Mukjizat Nabi Zakaria AS

Secara bahasa, mukjizat berasal dari kata “Mukjiz” yang memiliki arti “melemahkan atau mengalahkan”. Mukjizat adalah kejadian atau peristiwa luar biasa hingga sulit dijangkau oleh akal manusia yang terjadi pada diri Nabi dan Rasul Allah SWT.

Setiap Nabi dan Rasul Allah dianugerahi dengan mukjizat untuk menunjukkan bahwa mereka adalah orang istimewa yang dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan menyebarkannya kepada kaum-kaum yang ingkar dan zalim terhadap Allah SWT.

Tiga mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Zakaria AS, yaitu:

Nabi Zakaria AS dan istrinya membaktikan diri mereka semasa hidupnya untuk mengurus dan menjaga Baitul Maqdis. Baitul Maqdis merupakan tempat ibadah peninggalan dari Nabi Sulaiman AS yang juga digunakan oleh Nabi Zakaria AS untuk tempat berdakwah.

Nabi Zakaria mendapatkan keturunan dari Allah SWT seorang anak laki-laki yang shaleh bernama Yahya meskipun usia Nabi Zakaria AS saat itu sudah sangat tua (Sekitar 100 tahun) dan istrinya adalah seorang yang mandul.

Nabi Zakaria AS dapat masuk dan bersembunyi di dalam pepohonan ketika dikejar dan diburu oleh orang-orang yang akan membunuhnya.

Terdapat begitu banyak hikmah dan suri tauladan yang dapat diambil dari kisah Nabi Zakaria AS yang telah diceritakan. Salah satu pelajaran yang dapat dipetik adalah Allah SWT adalah Maha Mendengar doa umatnya.

Berbagai mukjizat dan karya fenomena lainnya dalam sejarah agama Islam juga bisa Tribunners temukan pada buku Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi yang ada dibawah ini.

Nabi Zakaria AS pun menunjukkan cara berdoa yang penuh ketulusan dan kelembutan serta berbaik sangka kepada Allah SWT bahwa Allah SWT mendengar semua doa hambanya dan akan mengabulkannya.

Nabi Zakaria AS pun mencontohkan sikap amanah yaitu menjaga dan merawat Maryam dengan tulus saat Maryam yang saat itu tidak memiliki ayah dititipkan kepadanya.

Nah, itulah kisah mengenai Nabi Zakaria AS yang meliputi sejarah singkat, perjalanan dakwah, dan mukjizat Nabi Zakaria AS. sumber data: Gramedia.com

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved