Danrem Curiga Pesawat Komersil Bawa Pasokan Logistik Untuk KKB
Danrem juga menyaksikan langsung sebuah pesawat mendarat di lokasi yang dimaksud ketika mendatangi Distrik Kiwirok, pada Kamis (3/11/2022).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua sudah semakin meresahkan.
Akibat teror KKB, aktifitas satu kampung di Distrik Kiwirok lumpuh.
Pesawat pembawa logistik untuk masyarakat pun takut untuk mendarat di sana.
Namun, ada yang membuat curiga Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen J.O Sembiring.
Ia mencurigai adanya aktivitas penerbangan ke Kampung Kukihil, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Lokasi tersebut diduga kuat dihuni oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Hal ini ia ketahui setelah dirinya mendapat laporan dari jajaran.
Danrem juga menyaksikan langsung sebuah pesawat mendarat di lokasi yang dimaksud ketika mendatangi Distrik Kiwirok, pada Kamis (3/11/2022).
“Saya sempat memimpin langsung patroli disana. Pada pukul 07.00 WIT saya melihat ada pesawat komersil membawa bahan makanan di sana. Padahal daerah itu dihuni oleh kelompok KKB,” ujar Danrem yang akrab disapa Jo, melalui keterangan tertulis, Sabtu (5/11/2022).
Sementara aktivitas di Kampung Kiwirok yang merupakan ibu kota dari Distrik Kiwirok tetap lumpuh karena warganya masih mengungsi di Distrik Oksibil.
Kekosongan di Kampung Kiwirok dikarenakan ulah KKB yang menyerang dan membakar sejumlah fasilitas umum di wilayah tersebut pada September 2021.
Jo menegaskan, setelah kejadian pada tahun lalu tersebut, aparat kesulitan menyewa pesawat komersial untuk terbang ke Kiwirok.
Tetapi ia heran mengapa justru ada penerbangan ke Kampung Kukihil yang fasilitas lapangan terbangnya kurang bagus dibandingkan dengan yang ada di Kiwirok.
“Kenapa TNI/Polri meminta pesawat komersil masuk pihak maskapai enggan melayani karena alasan keamanan. Nah saya lihat sendiri mereka mendarat di Kampung Kukihil. Dari laporan anggota kami ini bukan pertama kali, tangga 17 Oktober lalu ada, bulan Juli ada dan bulan Mei juga ada. Berarti pesawat ini kerap medarat di Kukihil," tutur Jo.
Ia mengaku sudah sempat menanyakan hal tersebut kepada Bupati Pegunungan Bintang dan diketahui dari pemerintah daerah hanya satu kali menyewa pesawat untuk terbang ke Kampung Kukihil untuk mengirim obat-obatan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/egianus-kogoya-kami-siap-balas-dendam-secepatnya.jpg)