Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Anggota DPRD Riau dari PKS Potong Gaji Untuk Bantu Korban Gempa Cianjur

F-PKS memiliki Kas keuangan khusus yang disalurkan ketika terjadi musibah atau bencana, baik di Riau maupun di luar Riau.

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: CandraDani
Tribunpekanbaru/istimewa
Anggota Legislatif dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Provinsi Riau kompak menyisihkan gaji mereka untuk membantu meringankan korban terdampak gempa bumi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Merespons besarnya korban jiwa, pengungsi, dan kerusakan infrastruktur akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, tujuh anggota Legislatif dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Provinsi Riau kompak menyisihkan gaji mereka untuk membantu meringankan korban terdampak gempa bumi.

Hal tersebut disampaikan Ketua F-PKS DPRD Riau Markarius Anwar saat menyerahkan bantuan tersebut kepada Satgas Bencana Alam DPW PKS Riau (28/11/2022) untuk disalurkan kepada korban gempa bumi melalui relawan PKS yang sudah berada di lokasi bencana.

Aksi itu sejalan dengan tagline PKS yaitu "Bersama Melayani Rakyat".

Diungkapkannya, selama ini F-PKS DPRD Riau memiliki alokasi dana yang khusus disalurkan setiap ada musibah atau bencana. Dana tersebut merupakan dari potongan gaji Anggota F-PKS sebesar 2 juta rupiah setiap bulannya.

"Jadi kami (F-PKS) memiliki Kas keuangan khusus yang disalurkan ketika terjadi musibah atau bencana, baik di Riau maupun di luar Riau. Setiap bulan kami kompak menyisihkan gaji 2 juta rupiah. Dari Kas inilah yang dikeluarkan untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,"ujar Markarius yang merupakan anggota DPRD dapil Siak-Pelalawan ini.

Lulusan S2 Universitas Teknologi Malaysia (UTM) tersebut mengatakan bahwa aksi kompak potong gaji itu merupakan bentuk kepedulian meringankan beban saudara sebangsa.

"Kenapa yang di luar Riau juga kita bantu, karena kalau di Riau terkena musibah, saudara-saudara kita dari luar Provinsi juga turut membantu, misalnya saat terjadi musibah asap beberapa tahun lalu. Budaya gotong royong inilah yang harus kita jaga dan lestarikan,"jelasnya.

Berdasarkan update data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat total 321 orang meninggal dunia dan 11 orang hilang.

Sedangkan jumlah pengungsi sampai hari ini mencapai 73.874 orang.

Rinciannya, pengungsi laki-laki 33.713 orang, perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas 92 orang, ibu hamil 1.207 orang, dan lansia 4.240 orang. Sedangkan, korban luka berat sebanyak 108 orang.

(tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved