Kartel Narkoba Eropa Dibongkar Europol, Puluhan Orang Ditangkap, Sejumlah Aset Mewah di Dubai Disita
Kartel besar Narkoba Eropa ditangkap tim gabungan dari Europol di sejumlah negara besar di Benua Biru.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Ilham Yafiz
Sepuluh orang ditangkap di Belgia, enam di Prancis dan 13 di Spanyol.
Sementara 14 orang lainnya ditangkap pada 2021 di Belanda sebagai bagian dari operasi yang sama, kata Europol.
Polisi Spanyol mengatakan lebih dari 500.000 euro (£433.000) disita selama penggerebekan di serangkaian vila mewah di Spanyol, bersama dengan tiga senjata, mobil mewah, dan jam tangan mewah.
Garda Sipil mengatakan beberapa kendaraan bernilai sekitar 300.000 euro (£260.000) juga turut disita.
Sebuah video yang dirilis oleh Europol menunjukkan agen, termasuk beberapa dari Drug Enforcement Administration AS dan Penjaga Sipil Spanyol, menangkap tersangka dan menyita mobil mewah dan simpanan uang tunai yang disembunyikan.
Petugas bersenjata lengkap terlihat memaksa masuk ke dalam vila sebelum melakukan penangkapan.
Penangkapan dari 8 hingga 19 November adalah yang terbaru dalam rangkaian di seluruh Eropa yang mengikuti peretasan polisi atas telepon terenkripsi canggih yang digunakan oleh jaringan kejahatan terorganisir tahun lalu, kata Europol.
Polisi diam-diam menggunakan platform telepon SKY ECC untuk mendengarkan komunikasi yang seharusnya aman antara pengedar narkoba.
Sebagian besar narkoba yang disasar berasal dari Amerika Selatan melalui pelabuhan Rotterdam dan Antwerpen, meskipun beberapa telah melewati Afrika Selatan.
Di Spanyol, Garda Sipil mengatakan operasi mereka, yang dijuluki Operasi Faukas, dimulai dengan penyitaan 700 kilogram kokain di pelabuhan Valencia pada Maret 2020.
Seorang juru bicara pasukan Spanyol mengatakan, Selama penyelidikan, petugas menemukan sebuah organisasi kriminal menyelundupkan peti kemas berisi kokain di dalamnya melalui pelabuhan Barcelona, Valencia dan Algeciras.
Mereka juga menetapkan bahwa bisnis real estat yang kompleks telah diselenggarakan di Costa del Sol untuk mencuci hasil keuntungan yang diperoleh dari penyelundupan narkoba.
"Pemimpin organisasi ini diidentifikasi sebagai pria Inggris yang terkait dengan Costa del Sol yang harus meninggalkan Spanyol dan pindah ke Dubai setelah dia menjadi sasaran upaya penculikan.
Dari Dubai dia terus mengarahkan dan mengoordinasikan aktivitas kriminal organisasi tersebut, sementara pada saat yang sama mempertahankan kontak penyelundupan narkoba dan kepentingan bisnis dengan bandar narkoba lainnya yang berbasis di kota emirat ini," ujar juru bicara pasukan Spanyol.
Kelompok kejahatan terorganisir Kinahan berbasis di Dubai, namun tidak jelas apakah kelompok tersebut terkait dengan penggerebekan tersebut.
Polisi Spanyol menyebut operasi yang dikoordinasikan oleh Europol sebagai bagian dari operasi internasional dengan nama sandi Desert Light.
"Dengan upaya internasional ini oleh semua lembaga yang terlibat, pesan tegas dikirim ke organisasi kriminal, dalam artian tidak ada tempat yang aman bagi mereka yang mencoba menghindari keadilan," ujar Juru bicara Garda Sipil Spanyol.
( Tribunpekanbaru.com )