Berita Riau
Ketua Relawan Tanjak Anies Riau Eddy RM Gabung ke Partai Demokrat, Disambut Baik Agung Nugroho
Tokoh Masyarakat Riau Eddy RM resmi bergabung ke Partai Demokrat dan disambut baik sang ketua Agung Nugroho
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tokoh Masyarakat Riau Eddy RM resmi bergabung ke Partai Demokrat.
Eddy RM dikenal sebagai budayawan, tokoh masyarakat, tokoh seni dan politisi yang cukup kontroversi karena berani bersuara untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Ketua DPD Demokrat Riau Agung Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima Senin (26/12/2022), membenarkan bergabungnya Eddy RM ke partai berlambang mercy itu.
"Diterima langsung Sekretaris DPD Demokrat Riau Bang Arwan Citra Jaya di Sekretariat Demokrat Riau. Alhamdulillah, satu lagi Tokoh Masyarakat Riau bergabung dan memperkuat eksistensi Demokrat Riau," ungkap Agung.
Dikatakan dia, Eddy RM yang saat ini juga merupakan Ketua Relawan Anies, diharapkan dia dengan bergabungnya Eddy RM dapat meningkatkan performa Demokrat.
"Diharapkan mampu meningkatkan lagi performa. Masih cukup waktu bagi Bang Eddy RM untuk bisa langsung bersosialisasi ke masyarakat. Mudah-mudahan beliau bisa tumbuh bersama Demokrat Riau untuk pengabdian," harapnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Demokrat Riau Agung Nugroho menyampaikan pesan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat berkunjung ke Pekanbaru menghadiri akad nikah anak kader Demokrat Muhammad Nasir yakni Muhammad Rahul belum lama ini.
"Pak SBY ingatkan agar kader Demokrat berpartisipasi mewujudkan suasana aman, kondusif, dan stabil selama Pemilu 2024,"ujar Agung, Senin (26/12/2022).
Berkaitan dengan itu, Presiden ke-6 RI itu meminta kader Demokrat untuk menghindari konflik yang berujung polarisasi dengan partai lain.
"Beliau tidak ingin kader Demokrat ikut memanaskan isu politik golongan," ujarnya.
Selain itu, SBY juga mewajibkan seluruh kader Demokrat hadir memberikan solusi dan membantu masyarakat di tengah keadaan sulit.
Agung juga menyampaikan, kader Demokrat tak boleh hanya sekadar memberi janji lalu pergi. Bantuan tidak hanya persoalan ekonomi tapi juga dalam bentuk lain misalnya membuat KTP atau mengurus orang sakit mendapatkan akses kesehatan.
( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution )
