Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Chechnya Bakal Produksi "Mesin Jihad" Militer Untuk Perang

Chechnya adalah sekutu erat Rusia. Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov baru-baru ini mengajak semua pemuda di negaranya untuk berjihad bersama Rusia

Kremlin.ru
Presiden Chechnya dan Presiden Rusia, Vladimir Putin 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pihak berwenang Chechnya bakal mengembangkan apa yang mereka namakan "mesin jihad".

Mesin jihad itu adalah kendaraan taktis (Rantis) kelas ringa.

Dilansir dari TASS, mesin jihad itu akan diuji di Universitas Pasukan Khusus Rusia.

“Sehari sebelumnya, Ketua Pemerintah Republik Chechnya, Muslim Khuchiev, dan Menteri Perindustrian dan Energi kawasan, Adam Khakimov, mengadakan sejumlah rapat kerja dengan pimpinan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia. Selama pertemuan ini, mereka membahas peluncuran produksi Mesin Jihad di lokasi produksi Chechenavto LLC dan pengujian lebih lanjut di Universitas Pasukan Khusus Rusia," kata pejabat Chechnya.

Menurut pejabat tersebut, pemerintah daerah juga sedang mempertimbangkan pembentukan pusat besar untuk perbaikan dan pemeliharaan peralatan militer, termasuk kendaraan lapis baja, di wilayah Republik Chechnya.

Chechnya adalah sekutu erat Rusia. Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov baru-baru ini mengajak semua pemuda di negaranya untuk berjihad bersama Rusia di Ukraina.

Menurutnya, perang melawan negara pro-Barat adalah jihad di jalan agama.

"Wilayah kami bukan Zaporizhzhia, bukan Kherson. Wilayah kami adalah Odesa, Kiyv, Kharkiv. Setiap wilayah dan Ukraina secara keseluruhan adalah wilayah Rusia kami,” kata Kadyrov membual dalam pesan video di aplikasi perpesanan Telegram.

Kadyrov tampaknya menunjukkan bahwa unit-unit di bawah kendalinya siap untuk melakukan serangan meskipun pasukan Ukraina maju untuk merebut kembali wilayah timur laut dan selatan yang diserahkan kepada pasukan Rusia dalam kampanye delapan bulan. 

“Kami memiliki sukarelawan yang akan pergi sampai akhir dan kami telah memutuskan untuk tidak bertahan tetapi menyerang,” kata Kadyrov kepada 3 juta pengikutnya.

Meskipun dia tidak mengakui kerugian itu, pidato kedua Kadyrov dalam 24 jam datang setelah otoritas militer Ukraina mengklaim telah membunuh puluhan pejuang Chechnya dalam serangan di pangkalan darurat mereka di wilayah Kherson, Ukraina selatan, Senin lalu.

“Saya berjanji, kami akan menyerang mereka setiap hari. Kami tidak akan menahan setan ini (Ukraina). Kami akan membakar mereka. Kami tidak akan berhenti di mana pun,” kata Kadyrov.

Kadyrov tampaknya sangat geram dengan Ukraina yang berhasil menyerang musuhnya di perbatasan.

“Saya sangat tidak puas dengan situasi hari ini, tetapi orang-orang yang memimpin lebih memahami daripada saya,” kata Kadyrov.

Setelah menentang istilah resmi Rusia untuk invasi atau operasi militer khusus, Kadyrov lebih menyukai kata "Jihad".

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved