Pengajuan Keanggotaan NATO Swedia Terancam, Presiden Erdogan Kecam Aksi Pembakaran Alquran
Buntut aksi pembakaran Alquran oleh politisi gila Swedia, mengancam pengajuan keanggotaan NATO negara tersebut.
Penulis: M Iqbal | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Buntut aksi pembakaran Alquran oleh politisi gila Swedia, mengancam pengajuan keanggotaan NATO negara tersebut.
Adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperingatkan Swedia agar tidak mengharapkan dukungannya untuk bergabung dengan NATO.
Pernyataan ini usai insiden Rasisme dan penghinaan besar dalam aksi pembakaran Alquran di luar kedutaan Turki di Stockholm.
“Mereka yang mengizinkan penistaan agama seperti itu di depan kedutaan kami [di Stockholm] tidak dapat lagi mengharapkan dukungan kami untuk keanggotaan NATO mereka,” kata Erdogan dilansir dari Aljazeera, dalam tanggapan resmi pertamanya atas tindakan politisi sayap kanan selama protes di akhir pekan yang disetujui oleh polisi Swedia.
Turki dan Hungaria adalah satu-satunya anggota NATO yang tidak meratifikasi keputusan bersejarah negara-negara tetangga Nordik itu untuk mematahkan tradisi non-blok militer mereka dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina .
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban telah berjanji bahwa parlemennya akan menyetujui dua penawaran bulan depan.
Tetapi Erdogan telah berusaha keras menuju pemilihan yang ketat di mana dia mencoba untuk memberi energi pada basis pemilihan nasionalisnya.
“Jika Anda tidak menghormati keyakinan agama Republik Turkiye atau Muslim, Anda tidak akan menerima dukungan apa pun untuk [keanggotaan] NATO dari kami,” katanya, menyebut pembakaran Alquran sebagai serangan terhadap 85 juta warga Turki.
Swedia bereaksi dengan sangat hati-hati terhadap pernyataan Erdogan.
“Saya tidak bisa mengomentari pernyataan malam ini. Pertama, saya ingin memahami dengan tepat apa yang dikatakan,” kata Menteri Luar Negeri Tobias Billstrom kepada Kantor Berita TT Swedia.
Kunjungan dibatalkan
Pembakaran Alquran dilakukan oleh Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras.
Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, pernah mengadakan sejumlah demonstrasi di masa lalu dimana dia membakar Alquran.
Beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi, Yordania dan Kuwait mengecam insiden tersebut.
Para pemimpin Swedia mengecam keras tindakan Paludan tetapi membela definisi luas kebebasan berbicara di negara mereka.
| 10 Tewas dalam Penembakan Massal di Sekolah Swedia, Ini Kata Polisi Soal Pelaku |
|
|---|
| Inter Milan Saingin Barcelona Rekrut Gelandang Muda Swedia |
|
|---|
| Kabar Dunia : Beginilah Kondisi di Swedia Saat Suhu Mencapai Minus 43,6 Derajat Celcius |
|
|---|
| Erdogan Kembali Persulit Swedia untuk Keanggotaan NATO |
|
|---|
| Erdogan Serukan Pejabat Israel Sebagai Pejabat Perang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/warga-membakar-bendera-swedia-sebagai-bentuk-protes-keras-aksi-pembakaran-alquran.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.