Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Balon Mata-Mata yang Diduga Milik China Ditembak Jatuh Militer Amerika Serikat

Video penghancuran balon mata-mata oleh militer Amerika Serikat itu kali pertama diposting di media sosial.

Editor: Sesri
Twitter Alejandro Alvarez
Balon yang diduga mata-mata China, diambil oleh jurnalis/fotografer AS Alejandro Alvarez 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Balon mata-mata China yang terbang di atas langit Amerika Serikat ditembak jatuh pada Sabtu (4/2/2023).

Video penghancuran balon mata-mata oleh militer Amerika Serikat itu kali pertama diposting di media sosial.

Balon itu dilaporkan ditembak jatuh di lepas Pantai Timur Carolina Utara.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (5/2/2023), balon yang diklaim AS sebagai balon pengintai China itu kali pertama diketahui publik pada Kamis lalu.

Sementara Bloomberg melaporkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengetahui tentang pesawat tersebut sejak 28 Januari lalu.

Sebelum operasi yang menjatuhkan balon tersebut, Administrasi Penerbangan Federal AS telah menghentikan penerbangan di tiga bandara di daerah tersebut 'untuk mendukung Departemen Pertahanan dalam upaya keamanan nasional'.

Pengunjung pantai di Myrtle Beach, North Carolina mengabadikan operasi tersebut menggunakan kamera ponsel dan mempostingnya ke Twitter dan situs media sosial lainnya.

Diduga jet tempur AS terlihat mengitari pesawat sebelum seseorang muncul untuk menembakkan rudal ke arahnya, menyebabkan sisa-sisa balon jatuh kembali ke bumi.

Tanggapan China

China dengan tegas membantah pernyataan Washington soal balon mata-mata China di atas AS.

China mengatakan balon itu adalah bagian dari alat penelitian meteorologi atau cuaca.

"Ini adalah situasi yang sama sekali tidak terduga," kata Kementerian Luar Negeri China, Sabtu (4/2/2023).

China mengatakan AS berbohong atas insiden balon China yang terlihat terbang di atas AS.

"Ini sepenuhnya merupakan situasi tak terduga yang disebabkan oleh force majeure dan faktanya sangat jelas," kata perwakilan diplomatik China dalam sebuah pernyataan.

China menganggap, beberapa politisi dan media di AS telah menghebohkan untuk menyerang dan mencoreng China.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved