Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

MENGUAK Rekam Jejak KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya yang Sadis: Sudah Dimulai Sejak 2018

KKB menyandera sebanyak 15 orang guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma. Dari belasan orang itu, satu di antaranya seorang perawat diperkosa.

Grafis Tribun-Manado.com via Tribunnews Wiki
Pemimpin KKB Papua di Kabupaten Nduga, Egianus Kogoya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah rekam jejak teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di wilayah Kenyam hingga Nduga, Papua.

Polda Papua merangkum jejak teror mereka sebagaimana dirilis di bawah ini.

Aksi teror diawali pada 22 Juni 2018.

Pesawat Twin Otter PK-HVU milik maskapai Dimonim Air rute Timika-Kenyam ditembak di lapangan terbang Kenyam.

Akibat peristiwa itu, pesawat yang mengangkut masyarakat sipil rusak.

"Sementara Kopilot Irene Nur Fadila mendapat luka tembak," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi, Sabtu (11/2/2023).

Lalu, kelompok tersebut kembali melakukan teror pada 25 Juni 2018. Saat itu, pesawat Twin Otter milik Trigana yang mengangkut logistik pemilu dan pihak aparat keamanan ditembak.

"Akibatnya, pilot pesawat Kapten Ahmad Kamil terkena luka tembak di punggung," ucapnya.

Masih di 25 Juni 2018, kelompok bawahan Egianus kembali menyerang masyarakat sipil di Kota Kenyam. Tiga orang meninggal dalam peristiwa itu, yakni Hendrik Sattu Kolab (38) dan istrinya, Martha Palin (28) serta teman mereka, Zainal Abidin (20).

"Sedangkan anak Hendrik yang berusia 6 tahun bernama Arjuna Kola mengalami luka parah di wajah akibat dibacok dengan parang," tuturnya.

Berlanjut pada 3-17 Oktober 2018.

KKB menyandera sebanyak 15 orang guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma. Dari belasan orang itu, satu di antaranya seorang perawat diperkosa.

"1-2 Desember 2018, puluhan karyawan PT Istaka Karya yang bekerja untuk melakukan pembangunan jembatan jalan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi disandera oleh kelompok ini," ungkap Benny.

Sebanyak 25 pekerja dibawa dikumpulkan dan dibawa ke Puncak Kabo dan kemudian dieksekusi.

Empat orang berhasil melarikan diri dari eksekusi, 2 orang tak diketahui keberadaannya dan 19 orang dipastikan meninggal dunia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved