Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Hari Ini, Dewan Keamanan PBB Akan Menggelar Pertemuan Mengungkap Pelaku Sabotase Pipa Nord Stream

Hari ini, Selasa (21/2/2023) Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan membahas ledakan pipa Nord Stream dan Nord Stream 2.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
JOHN MACDOUGALL / AFP
Pipa gas Nord Stream. Hari Ini, Dewan Keamanan PBB Akan Menggelar Pertemuan Mengungkap Pelaku Sabotase Pipa Nord Stream. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Hari ini, Selasa (21/2/2023) Dewan Keamanan PBB akan menggelar pertemuan membahas ledakan pipa Nord Stream dan Nord Stream 2.

Pertemuan Dewan Keamanan PBB ini diminta oleh Rusia sehubungan dengan serangan terhadap jalur pipa Nord Stream dan Nord Stream 2.

Diberitakan Rianovosti, sebelumnya, Rusia menyiapkan draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta Sekretaris Jenderal organisasi tersebut untuk membentuk komisi independen untuk menyelidiki perusakan pipa Nord Stream.
Perwakilan Tetap China untuk PBB Zhang Jun telah menyatakan bahwa China mendukung pengajuan Rusia tersebut.

Sementara itu, seperti yang ditulis oleh Dmitry Polyansky , wakil perwakilan pertama Rusia untuk PBB, sebelumnya di saluran telegramnya , pemungutan suara untuk proyek ini akan berlangsung satu hari dari Rabu hingga Jumat.

Menurut draf resolusi tersebut, Dewan Keamanan meminta Sekretaris Jenderal "untuk segera membentuk komisi penyelidikan independen internasional" untuk penyelidikan internasional yang komprehensif dan tidak memihak terhadap semua aspek sabotase di jalur pipa gas Nord Stream dan Nord Stream 2.

Proyek tersebut, menurut sumber RIA Novosti di PBB, menyerukan identifikasi pelaku, sponsor, penyelenggara, dan kaki tangan.

Menurut sumber tersebut, menurut draf tersebut, Dewan Keamanan memutuskan bahwa komisi tersebut harus "terdiri dari pengacara independen dan diakui secara internasional", yang akan dipilih oleh Sekretaris Jenderal PBB. Teman bicara badan tersebut mengindikasikan bahwa Sekretaris Jenderal harus memberi tahu Dewan Keamanan dalam waktu 14 hari tentang rekomendasi tentang modalitas komisi.

Teks tersebut mengutuk keras sabotase di Nord Stream dan menekankan bahwa telah ditetapkan tanpa keraguan bahwa itu adalah sabotase, dan bukan bencana alam atau buatan manusia.

Teks resolusi menunjukkan bahwa serangan terhadap saluran pipa terjadi setelah ancaman berulang kali terhadap Nord Stream oleh pimpinan AS , tambahnya.

Serangan itu terjadi pada 26 September 2022, pada dua pipa gas ekspor Rusia ke Eropa sekaligus Nord Stream dan Nord Stream 2.

Jerman , Denmark dan Swedia tidak mengesampingkan sabotase yang ditargetkan.

Operator Nord Stream Nord Stream AG melaporkan bahwa keadaan darurat pipa gas belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak mungkin untuk memperkirakan waktu perbaikan.

Kantor Kejaksaan Agung Rusia memprakarsai kasus tindakan terorisme internasional.

Pada 31 Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin melaporkan bahwa Gazprom diizinkan untuk memeriksa lokasi ledakan dan kepala perusahaan, Alexei Miller, melaporkan kepadanya tentang pemeriksaan tersebut.

Vladimir Putin juga mengatakan bahwa ledakan pipa gas jelas merupakan tindakan terorisme.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved