Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Israel Ditolak ke Indonesia Main di Piala Dunia U-20, PBNU: Belum Tentu Palestina Rugi

Tampilnya Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 yang diadakan di Indonesia pada 5 Mei – 11 Juni mendatang terus menuai banyak protes. 

Editor: Muhammad Ridho
Tangkapan layar youtube @kompastv
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tampilnya Timnas Israel pada Piala Dunia U-20 yang diadakan di Indonesia pada 5 Mei – 11 Juni mendatang terus menuai banyak protes. 

Sebagaimana diketahui, Indonesia telah ditetapkan sebagai tuan rumah ajang Piala Dunia U-20 Tahun 2023.

Timnas Israel sebagai salah satu peserta akan tampil dalam ajang Piala Dunia U-20 tersebut.

Dalam gelaran ini, pemerintah telah menetapkan enam provinsi sebagai tempat pelaksanaan, yaitu DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menilai tidak ada yang salah dari Timnas Israel bermain dalam ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Menurut Gus Yahya, kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 belum tentu merugikan Palestina.

"Saya nggak ada masalah, belum tentu Palestina rugi, kalau Israel datang ke sini, apakah Palestina rugi? Nggak juga. Yang terpenting memperkuat posisi Indonesia di dalam platform internasional dan multilateral," kata Gus Yahya di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Gus Yahya berpendapat membela Palestina sebaiknya tidak hanya dilakukan dengan cara teriak-teriak lalu tidur.

Dia ingin ada solusi yang dapat menguntungkan bagi Palestina, bukan melarang timnas Israel berlaga di Indonesia.

"Sekarang ramai-ramai FIFA soal penolakan Israel dan lain-lain. Saya sebetulnya berharap ketika ingin membela Palestina, mereka bukan cuma teriak lalu tidur. Apa yang harus dilakukan selanjutnya itu apa? Ke mana arah dari solusi?" kata Gus Yahya.

Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini lebih melihat posisi Indonesia memperkuat internasionalisme dan multilateralisme.

"Ini saya kira merupakan mandat dari proklamasi, dari para bapak pendiri bangsa. Kita tidak harus berpikir tentang Indonesia kemudian berpikir parsial dari kepentingan kelompok-kelompok tertentu atau negara-negara tertentu saja," ujar Gus Yahya.

Dia menambahkan penolakan kedatangan timnas Israel tidak berguna bagi Palestina.

Terlebih lagi penolakan tersebut hanya teriak-teriak tanpa tau tujuan serta manfaat untuk negara yang dibela.

"Kalau kita kembangkan positioning Indonesia melalui FIFA ini sehingga kita betul-betul mempunyai posisi moral yang meningkat untuk terus mengartikulasikan arah dari solusi Palestina nah itu saya kira lebih konstruktif," tukasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved