Berita Kampar
Ayam Mati Massal di Bangkinang Positif Flu Burung, Ini Penjelasan Disbunnak Keswan Kampar
Ayam buras mati massal di Desa Laboi Jaya Kecamatan Bangkinang positif Flu Burung. Ada ratusan ayam yang mati
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Ayam buras mati massal di Desa Laboi Jaya Kecamatan Bangkinang positif Flu Burung. Ada ratusan ayam yang mati.
Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kampar, Ali Sabri melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh Deyus Herman mengaku telah menerima informasi tentang hasil uji laboratorium Balai Veteriner (BVet) Bukittinggi.
"Iya. Benar positif Flu Burung," kata Deyus kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (31/3/2023). Ia mengatakan, informasi tersebut telah pula diteruskan ke Petugas Lapangan Kesehatan Hewan.
Petugas diminta meneruskannya kepada masyarakat. Terutama masyarakat peternak yang ayamnya mati.
Ia menjelaskan, kematian massal itu terjadi pada Februari 2023 lalu.
Hampir bersamaan dengan ayam mati massal di Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar.
Ada ratusan ekor ayam buras di Laboi Jaya yang mati massal. Tetapi tidak sekaligus. Gelombang mati massal itu terjadi sekitar satu pekan.
"Nggak sekaligus gitu. Sehari itu jumlahnya nggak menentu. Tapi ada ratusan," katanya. Ayam ternak tersebut milik masyarakat yang dipelihara di kandang kecil dan pekarangan rumah.
Di desa itu terdapat kandang besar usaha ternak ayam buras milik Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Peternakan Kampar. Tetapi aman dari mati massal.
Pihaknya masih melakukan kajian epidemologi penyebaran Flu Burung tersebut.
Gunanya untuk memastikan asal penyebaran virus Avian Influenza (H5N1) tersebut.
Deyus tidak begitu yakin jika kasus di Laboi Jaya merupakan gelombang dari Koto Mesjid.
Ia lebih sependapat jika kasus mati massal karena faktor cuaca ekstrem.
Menurut dia, tahun sebelumnya juga terdapat kasus kematian ayam ternak.
Tetapi jumlahnya sedikit dan asumsi tidak sampai mengarah ke Flu Burung.
"Makanya, sepertinya karena faktor cuaca. Ini lagi kita lakukan kajian epidemologinya. Kita telusuri asal penyebarannya," pungkas Deyus.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing )
| Pemkab Kampar Miliki Saldo Modal Rp204,3 Miliar pada 8 BUMD, Ada yang Mengendap, Ini Rinciannya |
|
|---|
| Dinas PUPR Kampar Sebut 40 Ha Kawasan Candi Muara Takus Milik Waduk PLTA, Situs dalam HPK |
|
|---|
| Dua Hari Warga Siabu Kampar Turun ke Jalan, Adang Kendaraan PT Ciliandra |
|
|---|
| Dua Pekan Barista Wanita Muda Hilang di Kampar, Keluarga Curiga Isi Pesan yang Masuk ke Polsek |
|
|---|
| Kawasan Candi Muara Takus Masih Milik Waduk PLTA di Kampar, Pengelola: Dulu Ikut Diganti Rugi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.