Gempa Hari Ini
UPDATE Gempa Mentawai Sumbar, Warga Sikabaluan Siberut Utara Mengungsi ke Tamaerang
Camat Siberut Utara Agustinus kepada TribunPadang.com, Selasa pagi mengatakan 90 persen warga yang mengungsi itu berjumlah sekira 100-an orang.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Akibat gempa Mentawai Sumbar Selasa (25/4/2023) 90 persen warga Desa Sikabaluan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengungsi.
Camat Siberut Utara Agustinus kepada TribunPadang.com, Selasa pagi mengatakan 90 persen warga yang mengungsi itu berjumlah sekira 100-an orang.
Agustinus mengatakan, ia dan warga mengungsi ke daerah Tamaerang pasca gempa dini hari dalam guyuran hujan.
Bahkan hingga pagi ini daerah setempat masih diguyur hujan, namun intensitas hujan sudah berkurang.
Kata dia, pagi ini sebagian warga masih bertahan di titik pengungsian di Tamaerang.
"Sebagian warga ada yang kembali ke rumah masing-masing untuk mengambil bekal," katanya.
Warga, ujarnya, masih bertahan di titik pengungsian lantaran masih mewaspadai potensi gempa susulan, meski diprediksi semakin melemah.
Agustinus mengatakan, titik pengungsian di Tamaerang itu bukan daerah ketinggian, melainkan lokasi yang lebih jauh dari bibir pantai.
"Tentu yang kami butuhkan saat ini makanan cepat saji, karena di Tamaerang tidak ada alat-alat masak," tambah dia.
Baca juga: Gempa Susulan di Sumbar hingga Pagi Telah Terjadi Sebanyak 9 Kali, Terbesar M 5,0
Baca juga: Terjadi Gempa Susulan Pasca Gempa Mentawai Sumbar M 7,3
Dikatakannya, saat ini pihaknya belum menerima laporan kerusakan bangunan.
Begitu juga, sejauh ini belum ada informasi korban jiwa akibat gempa.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita mengatakan, potensi tsunami pasca gempa M 7,3 yang di-update menjadi M 6,9 di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat (Sumbar) sudah diakhiri pada Selasa (25/4/2023) pukul 05.17 WIB.
Untuk itu, Dwikorita mengimbau masyarakat di Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut) dan sekitarnya yang masih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi agar kembali ke rumah masing-masing.
"Mohon yang masih ada di gunung (perbukitan) silahkan kembali ke tempat masing-masing, InsyaAllah kondisi sudah aman, dengan tetap tenang, namun waspada," kata Dwikorita melalui siaran pers, Selasa pagi.
"Yang dikhawatirkan bukan lagi tsunami, namun masih ada kemungkinan gempa susulan yang semakin lemah," tambahnya.
Selama rumah dipastikan masih utuh, tidak rusak, tidak retak, masyarakat diimbau kembali ke rumah masing-masing.
Adapun jika rumah dalam kondisi rusak atau retak, untuk tidak berada di lokasi yang rusak atau retak itu, untuk kemudian mencari lokasi yang lebih aman.
"Ini sudah semakin lemah, kalau rumah utuh, silahkan ke rumah, InsyaAllah tidak tsunami," ujar Dwikorita.
Belum Ada Laporan Kerusakan
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Daerah (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, saat ini pihaknya belum menerima laporan kerusakan infrastruktur akibat gempa bumi M 7,3 yang di-update menjadi M 6,9 yang mengguncang Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB.
"Hingga pagi ini pukul 06.00 WIB, kami belum menerima informasi adanya kerusakan infrastruktur dari BPBD di daerah," kata Abdul Muhari melalui zoom meeting.
"Pengamatan visual di lapangan di Padang tidak ada kerusakan rumah dan infrastruktur lain," tambahnya.
Adapun kata dia, informasi dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, masyarakat di Desa Sikabaluan Siberut Utara dan Sigapokna di Siberut Barat masih bertahan di ketinggian.
'Pengalaman tsunami Mentawai 2010 masih sangat membekas, sehingga masyarakat memilih masih bertahan di tempat evakuasi," ujar Abdul.
Kata dia, pihaknya masih berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dan kabupaten/ kota, meski peringatan dini tsunami diakhiri, masyarakat harus tenang namun tetap siaga.
Adapun kata Abdul, saat gempa mengguncang ia sedang berada di salah satu Hotel di Kota Padang.
Menurutnya, gempa yang dirasakan ialah dalam skala IV hingga V MMI. "Dinding dan kaca berderik, barang-barang diatas meja bergeser," imbuh dia.
( Tribunpekanbaru.com / TribunPadang.com)
Pusat Gempa Sumenep, Berkekuatan 6,5 Magnitudo, Begini Kesaksian Warga |
![]() |
---|
Gempa Terkuat Guncang Taiwan, Taipe Terancam Tsunami |
![]() |
---|
Kemarin 5 Kali Gempa Guncang Danau Singkarak: Sejarah Mencatat Terparah Terjadi 1926 |
![]() |
---|
Gempa Susulan di Sumbar hingga Pagi Telah Terjadi Sebanyak 9 Kali, Terbesar M 5,0 |
![]() |
---|
Gempabumi M 7.3 Kepulauan Mentawai Sumbar Dirasakan di Tujuh Kota/Kabupaten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.