DPRD Pekanbaru

Miris, Hasil Razia di Pekanbaru Ada Pasangan LGBT, Komisi I DPRD: Harus Diberangus Tuntas

Ditemukan pasangan gay dan lesbi di razia Satpol PP, Komisi I DPRD Pekanbaru meminta agar temuan ini ditindak lanjuti.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: M Iqbal
tribun pekanbaru/fernando
Ilustrasi. Razia Satpol PP Pekanbaru di sejumlah hotel. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hasil razia Satpol PP Pekanbaru yang menemukan dugaan pasangan LBGT, direspon keras legislator di Gedung Payung Sekaki DPRD Pekanbaru. Komisi I DPRD Pekanbaru yang membidangi masalah ini meminta, agar temuan ini ditindak lanjuti.

Bahkan wakil rakyat mengharapkan, agar komunitas LGBT ini diberangus hingga ke akar-akarnya.

Sebab jika dibiarkan, bisa mewabah ke generasi muda yang lainnya.

"Kita tidak ingin ada kaum LGBT ini di Kota Pekanbaru. Kota yang penuh syariat Islam dan berbudaya Melayu, tak pantas ada komunitas terlarang ini," tegas Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono ST, kepada Tribunpekanbaru.com Minggu malam.

Baca juga: Pasangan Gay dan Lesbi Terjaring Razia, Pj Wako Pekanbaru Ingatkan Bahaya LGBT

Politisi senior ini juga mengharapkan, Tim Yustisi Pemko tidak hanya sekadar mendata pasangan gay dan lesbi yang diamankan ini. Tapi lebih kepada mengusut komunitasnya, yang diindikasikan sudah terbentuk di Kota Pekanbaru.

Bahwa kaum LGBT ini sudah jelas-jelas ditentang banyak pihak. Tentunya dengan hasil razia Satpol PP tadi malam, ini sinyal bahaya dan harus ditindak segera. Jangan sampai terlambat dan membuat masa depan generasi muda hancur.

Menurut Sigit, keberadaan LGBT ini semua pihak sebenarnya sudah punya pandangan yang sama. Apalagi sampai masuk ke sekolah-sekolah. Tentu sangat berbahaya.

"Kita sepakat di agama ataupun ilmu pengetahuan khusus di Indonesia, LGBT merupakan penyakit atau penyimpangan dari situasi normal. Bahkan bisa menular dan dapat dikatakan berbahaya. Jadi, jangan sampai berkembang pesat di sini," paparnya.

Lebih lanjut disampaikan, belum ada satupun di Indonesia, khususnya di Kota Pekanbaru, menyepakati keberadaan LGBT. Makanya penyakit yang menyimpang ini harus ditolak bersama-sama, karena sudah dipastikan berbahaya. 

Baca juga: Pasangan Gay dan Lesbi Ikut Diamankan Petugas Dalam Razia Gabungan di Pekanbaru

"Kami secara pribadi, menolak LGBT karena tidak ada satupun agama dan yang membolehkannya. Kami juga mewanti-wanti, jangan sampai masuk ke sekolah-sekolah. Karena pangsa pasarnya banyak kaum pelajar," katanya mengingatkan.

Karena itu juga, tambah Sigit Yuwono, dia menyarankan, guru-guru yang mengetahui ada siswa yang diduga terpapar LGBT, agar melaporkan ke orangtuanya, untuk bisa ditindaklanjuti.

Razia Satpol PP Pekanbaru Minggu M kemarin, mengamankan 73 pasangan ilegal. Sekitar 8 orang diduga LGBT terciduk usai asik di kamar bersama pasangannya.

"Kita langsung amankan ke kantor melihat gelagat mencurigakan dan informasi masyarakat terkait keberatan pasangan LGBT," tegas Kasatpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian kepada Tribunpekanbaru.com.

Pasangan diduga gay dan lesbi ini, diamankan aparat gabungan, saat merazia sejumlah kamar di Wisma di Jalan Pepaya Kota Pekanbaru.

Keberadaan pasangan LGBT ini terkuak lewat laporan masyarakat, yang resah dengan kondisi yang bebasnya komunitas ini.

( Tribunpekanbaru.com /Syafruddin Mirohi). 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved