Siswa yang Lulus PPDB SMA/SMK Negeri Harus Daftar Ulang di Sekolah

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Negeri di Provinsi Ria sudah diumumkan Sabtu (1/7/2023) kemarin. Bagi siswa yang dinyatakan lulus PPDB di sekolah yang dituju, maka tahapan selanjuntanya dalah melakukan daftar ulang.

"Bagi yang lulus, maka tahapan selanjunya adalah mendaftar ulang. Untuk jadwal daftar ulang di sekolah yang ditujuakan dibuka mulai tanggal 10 sampai 12 Juli," kata Kepala Dinas Pendidikan Riau, Dr Kamsol, Minggu (2/7/2023).

Kamsol mengingatkan kepada para peserta didik yang lulus PPDB agar mempersiapkan dokumen fisik baik foto kopi maupun yang asli sebagai syarat untuk daftar ulang di sekolah. Peserta didik wajib datang langsung ke sekolah yang dituju dega membawa persyaratan yang sudah ditetapkan.

"Untuk daftar ulang itu tidak online lagi, jadi siswa yang lulus harus datang langsung ke sekolah dengan membawa persyaratan yang sudah ditetapkan. Bagi yang sudah mendaftar ulang di sekolah masing--masing, tinggal menunggu jadwal masuk sekolah tahun ajaran baru yang dijadwalkan akan dimulai tanggal 13 Juli mendatang," katanya. 

Saat disinggung berapa jumlah siswa yang lulus PPDB SMA/SMK Negeri, Kamsol mengaku belum mendapatkan laporan. Begitu juga dengan jumlah peserta didik yang tidak lulus PPDB dirinya juga belum mendapatkan datanya.

Namun Kamsol mengimbau kepada siswa yang tidak lulus di sekolah negeri, masih ada kesempatan untuk mendaftar di sekolah swasta. Sebab pihaknya menyadari tidak semua lulusan SMP bisa ditampung di sekolah negeri.

Pihaknya dari pemerintah daerah siap untuk membantu sekolah swasta agar bisa tumbuh dan bekembang. Sejauh ini Pemprov Riau sudah menujukkan perhatian nya kepada sekolah swasta dengan mengucurkan bantuan melalui program Bantuan Operasional Sekolah Daearah (Bosda).

"Kita siap membantu sekolah swasta dengan Bosda. Memang tidak banyak tapi bisa lah untuk sedikit meringankan bebas sekolah dan beban siswa agar sekolah itu bisa terus tumbuh dan berkembang serta bisa meningkatkan kualitas pendidikanya," ujarnya.

Kamsol mengungkapkan, bantuan yang dikucurkan kepada sekolah swasta berbeda jumlahnya untuk masing-masing sekolah. Besaran Bosda ditentukan dari jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut. Saat ini bantuan yang diberikan ke sekolah per siswanya sebesar Rp 500 ribu. 

"Untuk Bosda per anak kita berikan bantuan Rp 500 ribu. Itu digunakan untuk operasional biaya pendidikan di sekolah, yang tak tertutupi dengan kebutuhan yang ada di sekolah. Itu ada juklak dan juknisnya," sebutnya.

Selain dari Bosda, pemerintah daerah juga mendukung sekolah swasta untuk meningkatkan kualitas pendidikannya. Diantarnya adalah dengan memberikan bantuan pelatihan kepada guru-guru di sekolah swasta.

"Kita juga memberikan pelatihan untuk guru-gurunya, kita tidak membedakan dalam hal pembinaan. Sehingga kualitas pendidikan itu tidak terkotak-kotak di sekolah tertentu, harus merata," katanya.

Sementara dari sisi sarana dan pra sarana sekolah swasta juga disuport oleh pemerintahh pusat. Diantanya melalui bantua bantuan penambahan ruang kelas baru atau penambahan unit sekolah baru untuk sekolah swasta.

"Dari APBN itu bahkan ada Bosnas nya juga untuk sekolah swasta," kata mantan Pj Bupati Kampar ini.

Pihaknya mendorong sekolah swasta agar bisa meningkatkan mutu dan kualitas pendidikanya. Sebab dengan mutu dan kualitas yang bagus, sekolah swata akan bertahan dan berkembang bahkan akan dicari oleh masyarakat.