Islamophobia
Lindungi Pembakar Quran, Swedia Perketat Perbatasan
Demi melindungi aktivis pembenci Islam yang kerap melakukan aksi pembakaran Quran, Swedia memperketat perbatasan negara.
Dilansir dari Globe Echo, seperti Rasmus Paludan, Tok Onzen Lorenzen juga seorang kriminal.
Lorenzen pernah masuk penjara atas tuduhan "serangan kekerasan, perampokan dan vandalisme."
Ia menyerang ayahnya pada musim gugur 2018 silam.
Polisi Denmark menanggapi panggilan darurat dari sebuah keluarga, dan menemukan bahwa Lorenzen menyerang ayahnya dengan menyemprotnya dengan semprotan merica, menghancurkan pintu depan rumah, komputer, dan sebotol alkohol.
Pengadilan menjatuhkan hukuman lima bulan penjara, dan dia juga dihukum karena mengancam saksi dalam kasus ini.
Lorenzen kemudian menyerang Sikander Siddig, pemimpin sayap kiri Danish Free Greens.
Pengadilan memvonisnya, sekali lagi, karena menjadi polisi gadungan di situs kencan dan media sosial.
Dia sebelumnya dihukum karena perdagangan ganja dan tuduhan perampokan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Ini-Dia-RasmusPaludan-Manusia-Pembakar-Al-Quran-di-Depan-Kedubes-Turki-di-Swedia-Sudah-Keseringan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.