Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Video Viral Siswa SMA Brutal Pukuli Teman dalam Kelas Saat Jam Istirahat

Sebuah video viral menampakkan aksi brutal siswa SMA pukuli teman dalam kelas saat jam istirahat.

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
capture video Twitter
Video Viral Siswa SMA Brutal Pukuli Teman dalam Kelas Saat Jam Istirahat 

"Alhamdulillah hasil rontgennya aman, tidak terjadi apa-apa, yang fatal," jelas Muslem.

Pada kesempatan itu, Kepala sekolah SMAN 1 Sakti Muslem berharap kepada semua orangtua siswa, untuk bisa bersinergi dalam mencetak generasi bangsa supaya bisa terwujudnya para siswa yang berakhlak mulia terpuji dan berguna untuk bangsa dan negara, bagi orangtua siswa sangat-sangat perlu untuk mengawali dan mengetahui tumbuh kembang sianaknya bagi masing-masing para orang tua.

Terutama mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh sianak, kerena sering bagi kita orang tua, tidak peduli terhadap permasalahan-permasalahan yang di hadapi oleh anak kita sendiri, terkadang ketika sianak bersikap pelawan pada orang tua di rumah, kita sebagai orangtua mengangganggap itu hal sepele dan melihat sebelah mata, mungkin bagi sianak akan memiliki dampak yang sangat luar biasa, yang bisa berpengurunya pada perilaku, karakteristik dan tingkah sianak di sekolah, hinga bisa berefek yang membahayakan teman-temannya di sekolah dan lingkungan.

Karena, lanjut Muslem, menurut cerita Wali kelas, ketiga orang siswa yang berkelahi dalam lokal SMAN 1 Sakti itu, mereka sangat sulit untuk di atur, karena persoalan di luar sekolah terkadang mereka selesaikan di sekolah, untuk menunjukan ke teman-teman yang lain, bahwa dirinya kuat, dan perkelahian yang terjadi kemarin itu, sepertinya mereka sudah menyusun rencana, jauh-jauh hari di luar sekolah.

"Yang ingin berkelahi satu lawan satu, dan meminta kawannya yang lain, untuk melakukan rekaman video dengan headphone (HP), dan rencanya ingin di unggah pada akun Tiktok dan FB milik mereka siswa masing-masing, kebetulan saat siswa korban mendatangi si pelaku, sedang menunggu bersama temannya di dalam ruang kelas, yang juga telah sepakat, dan meminta siswa-siswi lain, supaya tidak ada yang melaporkan pada guru, sehingga semua siswa yang nonton, perkelahian mereka, saat itu bungkam, tidak berani menceritakan pada guru yang masuk dalam kelas, ketika aktivitas proses belajar mengajar kembali dilaksanakan, setelah istirahat," papar Muslem.

"Mereka para siswa yang berkelahi itu, masing-masing masih duduk di bangku kelas dua, sementara siperekam video itu, juga kelas yang sama, diketahui kejadian perkelahian siswa oleh seorang guru, saat membuka FB, melihat ada video yang mirip siswa SMAN 1 Sakti, lalu guru itu mengirimkan pada saya," jelas Muslem.

Maka dalam hal ini, lanjut Muslem, kita sangat-sangat butuh kepedulian dari orangtua murid, jangan hanya mengharapkan untuk mengubah karateristik dan akhlak seorang anak, mutlak pada guru di sekolah saja, tidak akan terwujud pembentukan karakter dan akhlak sianak, jika lingkungan dan orangtua, tidak peduli terhadap sianak, ketika sudah pulang dari sekolah.

"Sebab para siswa, lebih banyak waktu beradaptasi dengan orang tua atau lingkungan, ketimbang di sekolah, para siswa hanya 6-7 jam saja berada dilingkungan sekolah, selapas itu 18 jam berada di luar sekolah, pernahkah orang tua memperhatikan mereka. Ini butuh kepedulian setiap orang tua siswa, untuk keberhasilan pembentukan karakter dan akhlak sianak, agar generasi bangsa kita bisa memiliki karakter yang baik dan memiliki akhlak yang mulia yang terpuji dan menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua," tutur Muslem.

Ia berharap, dengan peristiwa ini, semoga menjadi pengalaman dan pedoman bagi kita semua, terutama dirinya, para guru, para siswa dan para orang tua siswa SMAN 1 Sakti Kebupaten Pidie Kususnya.

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved