Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Buaya Muncul di Kampar

Buaya Bikin Warga Kuntu Kampar Kiri Takut Mandi, Mencuci, dan BAB di Sungai, BBKSDA Pasang Plang

Keberadaan buaya di Sungai Subayang Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau berdampak ke aktivitas masyarakat setempat

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Plang imbauan waspada buaya yang dipasang BBKSDA Riau di di Sungai Subayang Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Keberadaan buaya di Sungai Subayang Desa Kuntu Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau berdampak ke aktivitas masyarakat. Warga menjadi takut beraktivitas di sungai.

Entah cuma satu ekor, atau lebih. Tetapi kemunculan buaya itu telah meresahkan warga. Terutama yang bermukim di sekitar bantaran sungai.

Kondisi ini diungkap Kepala Desa Kuntu, Asril Akbar kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (10/8/2023).

"Masyarakat yang di dekat sungai biasanya mandi, mencuci, dan BAB di sungai. Sekarang sudah takut karna buaya," katanya.

Asril mengatakan, warga sekitar bantaran sungai memang tidak membuat kamar mandi di rumah mereka masing-masing. Bahkan itu sudah turun-temurun.

Warga mengandalkan aliran sungai yang dianggap masih terjaga kebersihannya. Bahkan menjadi sumber air minum untuk dikonsumsi sehari-hari.

Menurut dia, sejak kemunculan buaya dua pekan belakangan, warga mendapatkan air dari warga lain yang memiliki sumur.

Meskipun begitu, ada juga warga yang nekat mengambil air dari sungai dengan timba.

"Ada lagi pesantren dekat sini, airnya dari sungai. Ini nanti air untuk santri dari mana lagi?," keluhnya.

Ia mengaku sering didatangi warga untuk menanyakan pengevakuasian buaya. Ia pun mulai didesak mengambil tindakan.

Menurut Asril, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sebenarnya sudah datang ke lokasi, Selasa (8/8/2023) lalu. Tetapi tidak melakukan pengevakuasian.

"BKSDA hanya memasang plang imbauan. Imbauan untuk apa? Kan sudah jelas mereka lihat ada buaya. Tapi nggak dievakuasi," ketusnya kesal.

Ia masih menunggu tindakan dari BBKSDA Riau sampai Kamis (10/8/2023) ini. Sementara ia berupaya menahan warganya agar tidak bertindak sendiri.

"Saya minta jangan bertindak. Nanti kasihan buaya itu. Tapi warga kan punya ambang kesabaran," ujarnya.

Asril mengaku desakan warga pun semakin menekan. Ada warga yang mencemoohnya karena buaya tak kunjung dievakuasi.

"Sudah ada warga yang bilang. 'Kades ajalah yang jadi umpan buaya itu'," katanya menirukan respons warga saat dirinya meminta mereka bersabar dan menyerahkan penanganannya kepada pihak berwenang.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved