Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

Arkeolog UGM Temukan Benda Bersejarah di Desa Logas Kuansing, Disbud Riau Bentuk Tim Bersama BRIN

Temuan alat-alat batu sederhana di kawasan Desa Logas, Kabupaten Kuansing dianggap sebagai temuan yang penting bagi sejarah dan budaya Riau

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
TribunPekanbaru/Nasuha
Kepala Disbud Riau, Raja Yoserizal Zen menyebutkan, temuan alat-alat batu sederhana di kawasan Desa Logas, Kabupaten Kuantan Singingi dianggap sebagai temuan yang penting bagi sejarah dan budaya Provinsi Riau. 

 

 

 


TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hasil penelitian arkeologi di kawasan Desa Logas Kecamatan Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi dan sekitarnya menemukan benda-benda berupa alat-alat batu sederhana.

Temuan arkeologi itu tercatat dalam laporan penyusunan kebijakan tentang Rencana Induk Pengembangan Kebudayaan Melayu kerjasama Provinsi Riau dengan Pusat Studi Kebudayaan UGM tahun 2009.

Meskipun pada 2010 telah ditindaklanjuti oleh Balai Arkeologi Medan, namun penelitian tersebut belum tuntas.

Dengan terbentuknya Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Riau temuan alat-alat batu sederhana itu dianggap sebagai temuan yang penting bagi sejarah dan budaya Provinsi Riau.

Kepala Disbud Riau, Raja Yoserizal Zen menyebutkan, pada tahun 2021 yang lalu telah membentuk tim yang melibatkan tenaga ahli prasejarah dari badan Riset dan Inovasi Nasional untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

Kegiatan itu semakin menguatkan keyakinan bahwa lokasi Logas dan sekitarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk diteliti.

"Saat itu saya membentuk tim dan menugaskan mereka untuk kembali meninjau lokasi. Tim itu ternyata kembali menemukan beberapa artefak litik sederhana,"kata Yoserizal, Minggu (27/8/2023).

"Baik berupa alat batu yang termasuk kategori kapak perimbas, kapak penetak, lancipan, dan alat-alat batu yang termasuk dalam kategori alat serpih di sekitar aliran Sungai Logas atau Batang Lembu Keruh. Disamping itu, mereka juga menemukan singkapan batuan di aliran sungai kecil yang menyatu dengan Sungai Logas," urainya.

Lebih lanjut Yose mengatakan, pada bulan ini kembali membentuk tim yang melibatkan tenaga ahli arkeologi prasejarah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRI N), ahli geologi dari Universitas Islam Riau, dosen dan mahasiswa dari Program Studi Arkeologi Universitas Jambi.

"Tim ini lebih meluaskan daerah penelitian hingga area Sungai Muaralembu, area Sungai Petapahan, dan area Sungai Jake," ujarnya.

"Ternyata dari hasil pengembangan penelitian ini berhasil mengumpulkan temuan yang lebih banyak lagi. Lebih dari 170 temuan yang terindikasi sebagai artefak ditemukan di lokasi tersebut," terangnya.

Yoserizal meyakini bahwa dengan temuan-temuan baru ini dapat mengungkap tentang kehidupan prasejarah di kawasan Provinsi Riau yang masih kosong dari daftar temuan prasejarah Indonesia.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved