Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penyelundupan Orang di Bengkalis

Pekerja Imigran Ilegal Bayar Rp 5 Juta Perorang untuk ke Malaysia

Satu di antara korban penyeludupan orang dari Sepahat menuju Malaysia melalui Desa Pahat mengatakan dirinya harus membayar uang sekitar Rp 5.000.000.

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Ariestia
Istimewa
Pekerja Migran Ilegal yang digagalkan berangkat oleh Polres Bengkalis 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Satu di antara korban penyeludupan orang dari Sepahat menuju Malaysia melalui Desa Pahat Maula (24) mengatakan dirinya harus membayar uang sekitar Rp 5.000.000 untuk berangkat melalui agen yang dikenal lewat media sosial Facebook.

Hal ini diungkapnya saat diwawancara tribunpekanbaru.com, Kamis (14/9) pagi di Mapolres Bengkalis. Pria asal Aceh ini mengatakan, tujuan berangkat ke Malaysia untuk bekerja, mendapat tawaran pekerjaan dari temannya yang berada di Malaysia untuk bekerja menjaga kedai runcit atau kelontong nantinya di Malaysia.

Maula mengaku berangkat dari Aceh Sabtu kemarin dan baru sampai Medan sekitar Minggu siang. Saat sampai dirinya dijemput seorang agen yang dikenalnya melalui facebook. Kemudian memberikan uang sebesar lima juta rupiah untuk biaya keberangkatan melalui jalur ilegal ini.

"Jadi kita dapat informasi agen yang memberangkatkan ini dari Facebook. Baru ketemu saat di Medan, bayar uang keberangkatan dan Minggu malam langsung di Berangkatkan menggunakan bus tujuan Dumai," tambahnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polres Bengkalis Gagalkan Upaya Penyelundupan PMI ke Malaysia, 30 Orang Diamankan

Sesampai di Dumai pihaknya juga dijemput oleh agen lainnya dan diantarkan menggunakan mobil ke daerah Desa Sepahat, usai diturunkan di Sepahat ada lagi agen lain yang sudah menunggu. Agen inilah yang mengantarkannya ke hutan menuju bibir Pantai Desa Sepahat.

"Kami sampai Sepahat sekitar jam 4 sore. Ternyata di dalam hutan menunggu lagi kapal yang akan memberangkatkan dan di sana juga sudah ramai orang orang lainnya yang juga bertujuan berangkat Malaysia secara ilegal," terangnya.

Namun belum sempat berangkat tim Polres Bengkalis datang dan mengamankan dirinya dan 29 orang lainnya. Kemudian mereka di bawa ke Mapolres Bengkalis.

"Jadi antara kami 30 orang yang akan berangkat ini tidak saling mengenal. Kenalan baru saat sudah berada di dalam hutan menjelang di berangkatkan, keterangan agen yang membawanya ke Malaysia mereka akan diberangkatkan sekitar pukul 19.00 WIB Senin malam, belum sampai jam segitu tim Polres Bengkalis sudah datang," terangnya.

Hal yang sama juga diungkap Adnen pekerja Imigran Ilegal asal Bima dirinya juga niat bekerja di Malaysia. Meskipun belum pasti kerja apa pihaknya nekat berangkat menggunakan agen ilegal ini bersama istrinya.

"Kami berdua sama istri rencananya berangkat, dari Bima kami ke Jakarta sesuai arahan dari agen yang berjanji akan memberangkatkan kami ke Malaysia. Dari Jakarta baru bertolak ke Batam dan lanjut ke Medan," tambahnya.

Pihaknya juga mengatakan, di Medan sebelum berangkat ke Dumai harus menyetorkan uang sebesar Rp 5 juta rupiah pada agen perorangnya. Biaya ini di luar ongkosnya saat berangkat dari Bima.

"Kalau dari Bima ke Medan kami bayar sendiri ongkosnya. Saat di Medan baru kami bayar biaya ke Berangkat ke Dumai sampai ke Malaysia. Rencana kerja cari sendiri di sana," terangnya.

Pengakuannya baru kali ini dirinya berangkat ke Malaysia secara ilegal. Sebelumnya sempat bekerja di Malaysia tapi di wilayah Malaysia yang ada di Kalimatan.

"Di sana kami legal masuknya lama di sana. Kemarin balik dan dapat tawaran coba bekerja di Malaysia makanya berangkat," tandasnya.

Sementara itu warga negara Bangladesh yang berangkat secara ilegal menuju Malaysia pihaknya dikenakan biaya sekitar seratus Ringgit untuk masuk Malaysia secara ilegal. Biaya ini sudah dibayarnya saat masih berada di Malaysia melalui agen di sana.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved