Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pekanbaru

14 Seniman Tampil dalam Aksi Solidaritas untuk Rempang di Bandar Serai Pekanbaru

Sejumlah seniman di Pekanbaru menggelar aksi solidaritas untuk Pulau Rempang lewat aksi seni dan budaya

Penulis: Theo Rizky | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky
Sejumlah seniman di Pekanbaru menggelar aksi solidaritas untuk Pulau Rempang lewat aksi seni dan budaya di Laman Bujang Mat Syam, depan Anjung Seni Idrus Tintin atau Purna MTQ Pekanbaru Riau, Jumat (15/9/2023) sore hingga malam hari. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah seniman di Pekanbaru menggelar aksi solidaritas untuk Pulau Rempang lewat aksi seni dan budaya di Laman Bujang Mat Syam, depan Anjung Seni Idrus Tintin atau Purna MTQ Pekanbaru Riau, Jumat (15/9/2023) sore hingga malam hari.

Disampaikan seorang anggota tim penyelanggara acara, Ahlul Fadli, ada sekitar 14 seniman di Pekanbaru yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

"Kenapa kita usung isu seni dan budaya? karena kita tahu sendiri ada 16 kampung tua yang terancam dan lebih dari 7 ribu jiwa akan hilang lahannya, khususnya ada beberapa cagar budaya yang statusnya akan hilang, ini yang kita mau dorong kepada pemerintah yang mempunyai kewenangan, agar tahu bahwasanya Pulau Rempang mempunyai status identitas, eksistensi mereka diwakilkan melalui beberapa titik-titik aktivitas, seperti rumah, bangunan, kampung tua,  kuburan tua dan cagar budaya," ujar Ahlul.

Dujelaskannya, kegiatan itu akan diisi dengan orasi dari tokoh masyarakat Azlaini Agus, pembacaan puisi, musik, teatrikal serta tari dari berbagai komunitas seni yang ada di Pekanbaru.

Dalam pernyataan sikap para seniman yang dusampaikan Ahlul, diperkirakan 13 ribu sampai dengan 20 ribu jiwa dari 16 kampung menjadi korban relokasi, investasi skala besar memperparah risiko bencana dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat. 

"Dengan keterbatasan ruang dan sumber daya alam, investasi itu dapat mengancam pasokan pangan dan air bersih, menciptakan bencana kemanusiaan yang serius, " kata Ahlul.
Luas Pulau Rempang kurang-lebih 165 km persegi, Pulau Rempang masuk ke dalam kategori pulau kecil berdasarkan definisi UU No. 27 Tahun 2007 jo UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 

Berdasarkan hal itu, pengelolaan Pulau Rempang sebagai pulau kecil harus diprioritaskan untuk wilayah masyarakat bukan untuk investasi besar.

"Dalam proses pembangunan, penyelesaian dengan cara-cara tak manusiawi adalah kemunduran. Kita membutuhkan pembangunan, namun, membangun dengan menindas tak akan membawa kita ke mana-mana," tambahnya.

Pulau Rempang juga memiliki beberapa cagar budaya yang merupakan peninggalan sejarah. Di Desa Sembulang, terdapat peninggalan sejarah, seperti makam, benteng, dan monumen.

Cagar budaya di Pulau Rempang merupakan bukti sejarah keberadaan masyarakat Melayu di Pulau Rempang. Cagar budaya tersebut perlu dilestarikan agar dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang. Identitas seni dan budaya perlu di pertahankan sebagai bentuk eksistensi masyarakat sejak lama menetap di sana.

"Maka apabila sebuah aktivitas yang mencederai keadilan bagi masyarakat dan melanggar hak-hak asasi manusia masih boleh mengatasnamakan pembangunan, sesungguhnya negara terjebak dalam paradigma pembangunan yang usang. Sekali lagi pembangunan itu, tuan dan puan sekalian, tidak dilakukan dengan hanya menyusun beton-beton atau menghisap sumber daya alam. Pembangunan harus ditata di atas komitmen negara untuk menghargai kemanusiaan," jelas Ahlul.

Diketahui, BP Batam berencana merelokasi seluruh penduduk Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Relokasi tersebut dilakukan untuk mendukung rencana pengembangan investasi di Pulau Rempang.

Pulau Rempang rencananya akan dibangun kawasan industri, jasa, dan pariwisata bernama Rempang Eco City.

Proyek yang digarap PT MEG itu ditargetkan bisa menarik investasi hingga Rp 381 triliun pada tahun 2080.

Namun rencana tersebut mendapat penolakan warga sehingga terjadi bentrokan pada Kamis (7/9/2023) lalu

(Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved