Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Riau

500 Kilogram Garam Disemai, Operasi Hujan Buatan di Riau Hari Ini Fokus di Wilayah Pelalawan

Rabu (11/10/2023) hari ini, operasi TMC di Riau fokus di wilayah Kabupaten Pelalawan taburkan 500 kilogram garam

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio
Operasi TMC di Riau dilakukan oleh Smart Cakrawala Aviation, menggunakan pesawat jenis Pillatus PC-6. Hingga Rabu (11/10/2023) hari ini, operasi TMC di Riau sudah memasuki hari kelima. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di Provinsi Riau terus dilakukan di sejumlah wilayah di Riau.

Hingga Rabu (11/10/2023) ini operasi TMC di Riau sudah memasuki hari kelima.

"Hari ini operasi TMC kita fokuskan di wilayah Pelalawan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal, Rabu (11/10/2023).

Total garam atau NaCL yang disemai di awan potensial di wilayah Pelalawan pada Rabu ini sebanyak 500 kilogram.

Operasi TMC dilakukan oleh Smart Cakrawala Aviation, menggunakan pesawat jenis Pillatus PC-6.

Sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merupakan sebagai supervisor pelaksanaannya.

"Upaya hujan buatan dilakukan sebanyak satu sorti. Kalau garam 500 kilogram," ujarnya.

Sebelumnya sejumlah wilayah juga sudah dilakukan TMC.

Di antaranya di wilayah Kabupaten Siak, Inhu, Inhil dan Kuansing. Selain itu, hujan buatan juga sudah dilakukan di wilayah Bengkalis.

"Operasi TMC ini bergantung pada awan berpotensi hujan. Sebelum melaksanakan TMC melakukan pengamatan cuaca dulu dahulu," katanya.

Sejauh ini operasi hujan buatan di Riau sudah masuk dalam tahap keenam. Pemerintah pusat terus mengirimkan bantuan TMC ke Riau untuk operasi TMC.

Operasi hujan buatan ini direncanakan akan dilakukan hingga 12 Oktober mendatang.

Dalam melakukan penyemaian garam di awan yang potensial untuk membuat hujan buatan ini, kata Edi, tim menggunakan pesawat jenis Pillatus PC-6.

Hujan buatan dilakukan oleh Smart Cakrawala Aviation, selaku penyedia jasa TMC. Sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merupakan sebagai supervisor pelaksanaannya.

Diharapkan dengan adanya TMC ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Kemudian dapat mengurangi kabut asap yang sudah terjadi dalam sepekan terakhir.

( Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgio )

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved